Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rektor: Kaji Kekerasan Mahasiswa

Kompas.com - 18/12/2012, 18:11 WIB

BENGKULU, KOMPAS.com - Rektor Universitas Bengkulu Zainal Muktamar minta dilakukan kajian terhadap problem hidup ataupun akademik mahasiswa karena hasil tersebut dinilai penting untuk mencegah kekerasan di kampus.

"Latar belakang ekonomi keluarga yang pas-pasan, sementara gaya hidup anak muda yang semakin hedonis ditambah beban studi yang berat dan bayang-bayang tantangan hidup pascalulus kuliah cukup potensial melahirkan ketakutan dan frustasi," kata Zainal pada acara wisuda periode ke-68 Universitas Bengkulu, Selasa (18/12/2012).

Selain itu, perlu evaluasi sistem dan pola pendidikan yang selama ini berlaku di kampus.Segala macam praktik kekerasan, baik fisik atau psikis, perlu segera diakhiri karena praktik pendidikan seperti itu bisa menimbulkan luka psikologis yang di kemudian hari mewujud dalam bentuk aksi kekerasan.

"Yang penting dievaluasi adalah budaya kekerasan yang dipraktikkan dalam orientasi mahasiswa baru sebab kegiatan tersebut seringkali menjadi ajang pelampiasan emosi senior atas junior. Jika ini yang terjadi, orientasi mahasiswa baru sesungguhnya telah mewujud sebagai metode mewariskan dan mengekalkan kultur kekerasan di kampus," ujarnya.

Rektor mengatakan, masa-masa menjadi mahasiswa adalah masa mencari jati diri.Ketika tidak memiliki organisasi ataupun kesibukan diluar jadwal kuliah, maka tidak ada hal yang bisa dilakukan dan buktikan kepada orang lain sehingga kekerasan menjadi jalan mereka mempertunjukkan kebolehan.

Menurut Rektor, kampus harus menyediakan wadah pencarian jati diri mahasiswa sebanyak-banyaknya. Tawuran jangan pernah dibiarkan menjadi kenangan nakal mahasiwa karena perselisihan yang menahun tersebut terwariskan ke generasi selanjutnya.

"Sebelum terjadi,mestinya dilakukan pencegahan yakni bagi dosen memasukkan pesan moral saat mengajar, bukan hanya dengan perkataan tetapi juga tindakan. Selain itu, jika mendapat dana, ajak mahasiwa melakukan penelitian bersama untuk memberikan wahana keterlibatan dalam aktivitas ilmiah," ujarnya.

Pada acara wisuda ke-68 tersebut Unib mewisuda sebanyak 985 orang terdiri atas program reguler sebanyak 838 orang dan non reguler sebanyak 147 orang dengan rata-rata lama studi lulusan satu tahun tujuh bulan untuk S2 dan empat tahun delapan bulan untuk S1.Rata-rata IPK untuk S2 sebesar 3,51 dan untuk S1 sebesar 3,08.

Selain itu, acara di gedung serbaguna Unib yang dihadiri juga oleh Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah tersebut juga menyambut kedatangan puluhan staf dosen yang baru kembali dari studi S2 atau S3 baik dari universitas di dalam maupun luar negeri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com