Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Opsi Skenario Penerapan IPA-IPS di SD

Kompas.com - 07/01/2013, 10:33 WIB
Riana Afifah

Penulis

JAMBI, KOMPAS.com - Dari hasil uji publik yang telah dibahas selama beberapa hari belakangan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan tim narasumber sepakat bahwa kurikulum baru khususnya untuk tingkat Sekolah Dasar (SD) menggunakan metode tematik integratif dari kelas I-VI.

Lalu bagaimana dengan nasib dua mata pelajaran yaitu IPA dan IPS yang selalu dipertanyakan keberadaannya pada kurikulum baru ini? Yang pasti, keduanya tidak akan berdiri sebagai mata pelajaran tersendiri pada kelas I-III tingkat SD. Namun kemungkinan besar kedua mata pelajaran ini akan mulai muncul pada kelas IV-VI atau hanya pada kelas V-VI saja.

"Ini akan kami sampaikan dulu ke Wapres sesuai tata krama birokrasi. Entah muncul di kelas IV sampai VI atau kelas V dan VI saja," kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh, saat Sosialisasi Kurikulum 2013 di Abadi Suite Ballroom, Jambi, Minggu (6/1/2013).

"Nasib IPA dan IPS di kelas berapapun sebenarnya tidak jadi masalah karena kan terintegrasi," imbuh Nuh.

Ia juga mengungkapkan bahwa menjadikan IPA dan IPS sebagai penggerak mata pelajaran lain tidak akan mengakibatkan pendangkalan ilmu. Hal ini dikatakan untuk menjawab berbagai pendapat yang menyebutkan bahwa integrasi IPA dan IPS ke mata pelajaran lain akan mengakibatkan sekitar 70 persen ilmunya tak tersampaikan pada siswa.

"Ada yang bilang kalau IPA dan IPS diintegrasikan ini, 70 persen ilmunya nggak akan sampai atau berkurang. Saya rasa tidak," ungkapnya.

Seperti diketahui, beberapa pihak menyayangkan mata pelajaran IPA dan IPS yang hanya ditempelkan pada mata pelajaran lain di tingkat dasar. Bahkan dengan metode ini, dikhawatirkan kondisi pendidikan Indonesia khususnya untuk bidang sains akan semakin terpuruk di tingkat dunia.

 
Tak mau ketinggalan informasi seputar pendidikan dan beasiswa? Yuk follow Twitter @KompasEdu!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com