Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Skenario Amankan Kurikulum Baru Sampai 2015

Kompas.com - 07/01/2013, 14:43 WIB
Riana Afifah

Penulis

JAMBI, KOMPAS.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh, menjamin bahwa kurikulum baru ini akan selesai pada tahun 2015 dan tidak akan terganggu meski ada pergantian menteri pada kabinet 2014 mendatang. Pasalnya, ada tiga skenario yang membuat kurikulum ini tidak akan diubah hingga 2015 nanti.

"Kurikulum ini akan diamankan dengan tiga skenario sehingga harus dijalankan sampai selesai," kata Nuh saat dijumpai di Jambi, Senin (7/1/2013).

Skenario pertama yang dilakukan adalah melalui pendekatan birokrasi. Kurikulum baru ini akan dilindungi oleh payung hukum berupa Peraturan Pemerintah (PP) bukan sekadar Peraturan Menteri (Permen) sehingga tidak bisa sewaktu-waktu diganti hanya karena alasan ganti menteri.

"Jadi payung hukumnya ini nanti berupa PP. Kalau Permen, nanti ganti menteri bisa ikut ganti juga," jelas Nuh.

Skenario kedua yang sudah dilakukan adalah konsep pelaksanaan bertahap yang diawali oleh kelas I, IV, VII dan X pada tahun pertama pelaksanaan. Dengan pola seperti ini, kurikulum ini tidak bisa diputus begitu saja di tengah jalan karena akan menimbulkan kebingungan pada peserta didik.

"Ini sudah ngunci. Contoh begitu masuk kelas I dan IV, tahun depan dia naik kelas II dan V harus sudah ada kan kurikulum yang sama. Jadi harus dipersiapkan untuk menyesuaikan dan tidak bisa terputus," ungkap Nuh.

Skenario ketiga adalah masyarakat yang mengamankan keberadaan kurikulum ini agar tidak lagi diubah sebelum rampung diimplementasikan pada tiap kelas di tiap jenjang pendidikan. Hal ini pula yang menjadi salah satu faktor penyebab Kemendikbud menggelar uji publik beberapa waktu lalu.

"Ini kenapa kita uji publik? Karena dari partisipasi publik selama ini akan muncul self-belonging. Insya Allah kurikulum ini tetap jalan," tandasnya.


Tak mau ketinggalan informasi seputar pendidikan dan beasiswa? Yuk follow Twitter @KompasEdu!

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com