Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manfaatkan Sekolah Eks-RSBI

Kompas.com - 10/01/2013, 16:11 WIB
Ester Lince Napitupulu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah harus serius memikirkan strategi untuk mengembangkan sekolah eks-RSBI yang memang dulunya sekolah-sekolah unggulan di seluruh Indonesia.

Layanan pendidikan di sekolah eks-RSBI bisa jadi model proses pembelajaran bermutu yang perlu dikembangkan ke sekolah-sekolah lainnya.

 

"Kegagalan sekolah RSBI itu kan karena buah kebijakan pemerintah yang sering keliru. Agar dana negara tidak mubazir akibat pengembangan RSBI selama ini, sekolah eks-RSBI bisa dijadikan model atau sekolah percontohan untuk pendidikan berkualitas di daerah," kata HAR Tilaar, Guru Besar Emeritus Universitas Negeri Jakarta yang ditemui dalam acara Dies Natalis Ke-15 Universitas Paramadina di Jakarta, Kamis (10/1/2013).

 

Menurut Tilaar, pemerintah tetap bisa memberikan perhatian khusus, termasuk pengucuran dana untuk sekolah eks-RSBI ini. Tetapi sekolah ini ditugasi untuk membina sekolah-sekolah di sekitarnya atau di daerahnya, sehingga layanan pendidikan bermutu yang didambakan masyarakat bisa tersebar ke banyak sekolah.

 

"Kalau selama ini kan, fokus pemerintah selalu mengistimewakan RSBI," ujar Tilaar.

 

Menurut Tilaar, kebijakan pendidikan nasional terkait pengembangan mutu yang dilaksanakan pemerintah gagal karena tidak tepat mengatasi akar persoalan pendidikan di Tanah Air.

 

"Saya baru pulang dari Universitas Harvard, dan berdiskusi soal kemajuan pendidikan di Finlandia. Kunci utamanya bukan mengubah kurikulum seperti yang dilakukan Pemerintah Indonesia selama ini atau lewat kebijakan RSBI," ujar Tilaar 

 

Reformasi pendidikan di Finlandia 40 tahun lalu, lanjut Tilaar, justru dimulai dengan membenahi lembaga pendidik tenaga kependidikan (LPTK) sebagai kampus penghasil guru.

Dampaknya, guru-guru yang dihasilkan mumpuni sehingga siap mengembangkan pendidikan bermutu yang mengembangkan potensi tiap anak, bahkan tanpa ada ujian nasional. 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com