Peran Media Juga Guru Masyarakat

Kompas.com - 11/01/2013, 10:02 WIB
Ester Lince Napitupulu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Media di Indonesia perlu mengambil peran menjadi guru masyarakat. Melalui pesan yang disampaikan, media cetak, penyiaran, ataupun digital didorong lebih banyak menyebarkan optimisme di masyarakat, sekaligus memberikan pencerahan tentang berbagai hal.

”Konsep media sebagai guru masyarakat memang belum dikenal. Namun, peran besar media memungkinkan peran tersebut. Oleh karena itu, media jangan sekadar menganggap masyarakat sebagai audiens. Justru harus dipandang sebagai pembelajar yang dilatih menyeleksi yang baik bagi mereka,” kata Deputi Rektor Bidang Akademik dan Riset Universitas Paramadina Totok Amin Soefijanto pada orasi ilmiah di peringatan Dies Natalis Universitas Paramadina, di Jakarta, Kamis (10/1). Dies Natalis ke-15 itu bertema ”Kontribusi Perguruan Tinggi dan Media pada Masyarakat Madani”.

Pada Dies Natalis juga diberikan Paramadina Award kepada Pemimpin Umum Kompas Jakob Oetama. Penghargaan diserahkan Rektor Universitas Paramadina Anis Baswedan.

Menurut Totok, media sebagai guru masyarakat dapat memanfaatkan ruang publik sebagai ”ruang kelas” mencerahkan dan membangun optimisme publik, termasuk melawan korupsi yang merusak. Saat ini, isi media jauh dari kenyataan, menonjolkan informasi yang terkesan negatif dan pesimistis. Kecenderungannya, media mengembangkan jurnalistik ”bongkar skandal”.

Tantangan media sebagai guru masyarakat saat ini, menurut Totok, antara lain, rendahnya profesionalisme serta didominasi pemilik media dan kelompok bisnis besar. Ada kekhawatiran publik tak memperoleh kebenaran.

Teladan dan figur tepat

Mengenai penerima Paramadina Award, Anies Baswedan mengatakan, perjalanan Jakob Oetama menjadi teladan dan dianggap figur tepat. ”Jakob Oetama dan Kompas jadi bagian amat penting dalam membangun jembatan dialog lintas zaman antara pemerintah dan masyarakat,” katanya.

Jakob dinilai menunjukkan sikap pemilik media yang percaya bahwa suara rakyat yang didengar dan dipedulikan akan membawa Indonesia merdeka, maju, dan adil.

Sementara Jakob mengatakan, penghargaan kepada Kompas dan media umumnya menjadi salah satu unsur kuat dan efektif memotivasi kerja media yang lebih profesional, cakap memanfaatkan teknologi, ilmu, dan etika. ”Dalam setiap pekerjaan perlu dipimpin nilai-nilai dan etika,” ungkapnya. (ELN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pakar: AI dan Coding Jangan Hanya Diajarkan di Sekolah Tertentu

Pakar: AI dan Coding Jangan Hanya Diajarkan di Sekolah Tertentu

Edu
UNESCO Siapkan Beasiswa Pertukaran Pelajar bagi Siswa SD-SMA Indonesia

UNESCO Siapkan Beasiswa Pertukaran Pelajar bagi Siswa SD-SMA Indonesia

Edu
PSW UGM Bagikan Tips bagi Orangtua Beri Pendidikan Seksual ke Anak

PSW UGM Bagikan Tips bagi Orangtua Beri Pendidikan Seksual ke Anak

Edu
Mendikdasmen: Tantangan Bangun SDM Berkualitas Harus Jadi Fokus Bersama

Mendikdasmen: Tantangan Bangun SDM Berkualitas Harus Jadi Fokus Bersama

Edu
Perpusnas Berbagi Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial di 'CDNLAO 2024'

Perpusnas Berbagi Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial di "CDNLAO 2024"

Edu
Prodi dan Syarat Daftar STMKG, Kuliah Gratis dan Lulus Jadi CPNS di BMKG

Prodi dan Syarat Daftar STMKG, Kuliah Gratis dan Lulus Jadi CPNS di BMKG

Edu
Lulusan SMK Disarankan Dapat Alternatif Kompetensi untuk Kerja di Luar Negeri

Lulusan SMK Disarankan Dapat Alternatif Kompetensi untuk Kerja di Luar Negeri

Edu
Riset ICAEW: Akuntan Masa Depan Wajib Kuasai 3 Kompetensi Ini

Riset ICAEW: Akuntan Masa Depan Wajib Kuasai 3 Kompetensi Ini

Edu
Ini 20 Universitas Negeri Terbaik di Asia Tenggara Versi AppliedHE 2025

Ini 20 Universitas Negeri Terbaik di Asia Tenggara Versi AppliedHE 2025

Edu
Jumlah Guru SMK di Indonesia Masih Kurang, Pemerataan Perlu Diperhatikan

Jumlah Guru SMK di Indonesia Masih Kurang, Pemerataan Perlu Diperhatikan

Edu
5 Jurusan Kedokteran Terbaik Indonesia Versi QS 2024, Cek Biaya Kuliahnya

5 Jurusan Kedokteran Terbaik Indonesia Versi QS 2024, Cek Biaya Kuliahnya

Edu
Mapel AI dan Coding bagi Siswa SD-SMP, Pakar UGM: Ajarkan dengan Metode Menyenangkan

Mapel AI dan Coding bagi Siswa SD-SMP, Pakar UGM: Ajarkan dengan Metode Menyenangkan

Edu
Benarkah Main Gawai Dapat Menurunkan Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini?

Benarkah Main Gawai Dapat Menurunkan Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini?

Edu
Perkuat Pendidikan Inklusi, Kipin Edutech Raih Penghargaan 'Temasek Foundation Education Challenge 2024'

Perkuat Pendidikan Inklusi, Kipin Edutech Raih Penghargaan "Temasek Foundation Education Challenge 2024"

Edu
Mendikdasmen dan Menag Upayakan Percepatan Pendidikan Profesi Guru

Mendikdasmen dan Menag Upayakan Percepatan Pendidikan Profesi Guru

Edu
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau