Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Minta Akademisi Kawal Pemilu

Kompas.com - 18/01/2013, 12:05 WIB
Hindra Liauw

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com - Wakil Presiden Boediono meminta Forum Rektor Indonesia untuk mengawal pesta demokrasi Pemilu 2014 maupun pemilu kepala daerah. Boediono berharap, para akademisi tersebut dapat turut memastikan setiap siklus pemilu dapat membawa peningkatan demokrasi di Indonesia.

"Salah satu hal sederhana tapi efektif untuk menguji integritas para calon adalah kesediaan mereka untuk menyampaikan kepada publik informasi mengenai laporan kekayaannya, track record pembayaran pajak mereka serta penyelesaian kewajiban-kewajiban lainnya kepada negara. Forum Rektor patut mendukung kegiatan seperti ini," kata Wapres saat membuka Forum Rektor Indonesia di Semarang, Jumat (18/1/2013).

Boediono juga berharap, setiap putaran proses demokrasi dapat meningkatkan kualitas para pejabat, baik di tingkat nasional maupun daerah.

"Peningkatan kualitas, baik dari segi kemampuannya maupun dari segi integritasnya. Ini barangkali salah satu bidang dimana Forum Rektor Indonesia dapat berkontribusi. Forum Rektor, misalnya, dapat membantu para pemilih di daerah masing-masing untuk mendapatkan informasi obyektif mengenai calon-calon yang mereka akan pilih," kata Boediono.

Menurutnya, proses reformasi dan transisi demokrasi di Indonesia telah mendapatkan apresiasi dari dunia internasional. Namun, hal ini tak boleh membuat bangsa Indonesia cepat berpuas diri.

"Karena, kita sendiri yang berada di dalam pusaran proses itu, tahu dan merasakan bahwa banyak hal yang masih harus kita mantapkan, kita tata dan kita luruskan. Suatu work in progress yang penuh tantangan," kata Boediono.


Tak mau ketinggalan informasi seputar pendidikan dan beasiswa? Yuk follow Twitter @KompasEdu!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com