Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelajar dan Mahasiswa Dididik Jadi Kader Sahabat Hijau

Kompas.com - 21/01/2013, 04:23 WIB

BANDARLAMPUNG, KOMPAS.com - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia Daerah Lampung mendidik para pelajar dan mahasiswa setempat untuk menjadi kader yang memiliki kesadaran kepedulian lingkungan hidup dalam wadah Sahabat Hijau.

Menurut Andi Khoirul Jaya Negara, Kepala Divisi Advokasi Jaringan dan Kampanye Eksekutif Daerah Walhi Lampung mendampingi Direktur Eksekutif Walhi setempat, Bejo Dewangga, di Bandarlampung, Minggu, sebanyak 41 orang pelajar dan mahasiswa di Lampung hari ini mengikuti pendidikan kader hijau itu.

Dia menyatakan, berdasarkan mandat Pertemuan Daerah Lingkungan Hidup (PDLH) X Walhi Lampung di Pondok Rimbawan, forum LSM ini perlu mengedepankan peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan membangun kembali sayap pergerakan di lingkungan kaum intelektual (mahasiswa) dan membangun kesadaran lingkungan secara umum, khususnya di kalangan remaja sehingga perlu membentuk suatu wadah, yaitu Sahabat Hijau.

Tujuan dari Pendidikan kader hijau itu, ujar Andi, adalah terbangun kesadaran dan pemahaman remaja terhadap lingkungan hidup dan dapat menularkan pada lingkungan sekitarnya. Kegiatan pendidikan kader hijau ini bertema "Mari Selamatkan Bumi Kita, Pulihkan Indonesia".

Peserta kegiatan ini adalah remaja berusia 18--22 tahun yang berasal dari perguruan negeri maupun swasta di Lampung dan sekolah di tingkat SMA/MA/sederajat di Provinsi Lampung yang berjumlah 41 orang bertempat di Walhi Lampung.

Direktur Eksekutif Walhi Lampung Bejo Dewangga menjelaskan, selama beberapa dekade terakhir ini, kondisi lingkungan hidup dan sumber daya alam di Indonesia dan dunia telah mengalami degradasi, yaitu penurunan baik secara kuantitas maupun kualitas.

"Kerusakan yang terjadi disebabkan oleh ulah manusia yang tidak bertanggung jawab terhadap kelestarian lingkungan hidup yang dengan sengaja mengeksploitasi sumber daya alam secara semena-mena," kata Bejo Dewangga, Minggu (20/1/2013).

Menurut Bejo, ancaman terhadap degradasi lingkungan hidup semakin meningkat sebagai akibat dari penduduk yang terus bertambah. Guna menekan degradasi lingkungan itu, ujar dia, perlu dibangun dan ditumbuhkan kesadaran dan kepedulian semua elemen masyarakat agar dapat berperan serta dalam penanggulangan masalah tersebut sesuai dengan kapasitas dan kemampuan masing-masing.

Menurut dia, kerusakan lingkungan hidup menimbulkan dampak berupa kerugian multidimensi yang sangat besar, seperti kemiskinan lahan (melalui erosi pengikisan lapisan humus), sumber air yang menipis sebagai akibat siklus air yang terganggu, kehilangan habitat alami, dan perubahan pola iklim baik setempat (iklim mikro) maupun iklim global (iklim makro).

Tanpa upaya yang serius untuk menanggulangi sejumlah dampak negatif tersebut, kata dia, bencana alam tinggal menunggu waktu saja. "Bencana alam dan lingkungan akan terjadi secara dahsyat dan akan berjalan secara akseleratif (berlipat ganda semakin cepat) ke depan bila semua pihak tidak berupaya untuk menanggulangi kondisi degradasi lingkungan hidup tersebut," ujar Bejo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com