Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Undip Akan Menerima 8.011 Mahasiswa Baru Pada 2013

Kompas.com - 29/01/2013, 20:43 WIB

SEMARANG, KOMPAS.com - Universitas Diponegoro Semarang akan menerima mahasiswa baru pada 2013 sebanyak 8.011 orang untuk 11 fakultas yang dimilikinya, melalui tiga jalur penerimaan.

"Kami akan menjaring mahasiswa baru melalui tiga jalur. Separuhnya akan diambilkan dari Seleksi Nasional Masuk PTN (SNMPTN)," kata Pembantu Rektor I Undip Prof Hertanto Wahyu Subagyo di Semarang, Selasa (29/1/2013).

Hal itu diungkapkannya usai diskusi bertajuk "Mengupas Tuntas Jalur Masuk Undip" yang diprakarsai Undip dan dihadiri beberapa perwakilan sekolah menengah atas (SMA) dan sekolah menengah kejuruan (SMK).

Hertanto menyebutkan pada jalur SNMPTN yang saat ini disebut jalur undangan diterima 4.006 mahasiswa, jalur Seleksi Bersama Masuk PTN (SBMPTN) 2.422 mahasiswa, dan mandiri 1.583 mahasiswa.

"Jadi, kuota penerimaan mahasiswa baru yang kami tetapkan untuk tahun ini, yakni 50 persen akan diambilkan dari SNMPTN undangan, SBMPTN sebesar 30 persen, sementara sisanya diambilkan dari jalur mandiri," katanya.

Menurut dia, penentuan komposisi kuota penerimaan mahasiswa baru memang menjadi otoritas perguruan tinggi, tetapi pemerintah menetapkan kuota yang diambilkan dari SNMPTN tak boleh kurang dari 50 persen.

Selain itu, kata dia, Undip tetap mengakomodasi dan memberikan kesempatan kepada anak berkebutuhan khusus untuk mendaftar di prodi yang diminatinya, tetapi untuk prodi-prodi tertentu memang ada persyaratan khusus.

Ia mencontohkan Fakultas Kedokteran yang mensyaratkan calon mahasiswa tidak boleh buta warna, sebab pertimbangannya pada tanggung jawab perguruan tinggi pada masyarakat sebagai pengguna atas lulusan yang dihasilkan.

"Kan tidak boleh dokter buta warna. Ini bukan diskriminasi, tetapi lebih pada tanggung jawab kami yang mencetak lulusan dokter. Masyarakat juga akan terlindungi dengan persyaratan-persyaratan yang ditetapkan," kata Hertanto.

Ketua Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (LP2MP) Undip Prof M. Arifin mengatakan pihak sekolah agar tidak terlalu euforia memilih program studi unggulan untuk lulusannya.

"Berdasarkan pengalaman tahun lalu, banyak sekolah unggulan yang terkejut karena siswanya tak diterima padahal prestasi akademiknya tinggi. Perhatikan animo pendaftar ke prodi-prodi unggulan," katanya.

Prodi-prodi tertentu, katanya, memang banyak peminatnya, seperti Fakultas Kedokteran dan Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi sehingga tingkat persaingan pendaftar untuk masuk ke prodi itu sangat besar.

"Misalnya begini, lulusan mendaftar Akuntansi tetapi tak lolos karena kalah bersaing. Padahal, dengan nilai yang sama mereka bisa masuk ke Fakultas Teknik atau Fakultas Sains dan Matematika," kata Arifin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com