Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa Universitas Brawijaya Temukan Energi Dari Suhu

Kompas.com - 29/01/2013, 21:34 WIB

MALANG, KOMPAS.com - Tiga mahasiswa Universitas Brawijaya Malang, Jawa Timur, menemukan energi alternatif dari suhu yang diberi nama "Hybrid Micro Thermoelectric Generator".

Salah seorang mahasiswa penemu energi alternatif itu Rahmad Ananta di Malang, Selasa mengemukakan "Hybrid Micro Thermoelectric Generator" bisa diciptakan dari suhu dingin dan panas sebagai pembangkit listrik.

"Sebenarnya Hybrid Micro Thermoelectric Generator ini cara kerjanya diilhami oleh sistem kerja dispenser yang bisa menghasilkan energi panas dan dingin," kata Rahmad Ananta, di Malang, Selasa (29/1/2013).

Mahasiswa Fakultas Teknik itu menjelaskan, untuk menciptakan sebuah energi listrik memerlukan suhu panas dan dingin dengan perbandingan 1:2. Jika suhu dinginnya 60 derajat celcius, maka suhu panasnya berkisar 30 derajat celcius, atau bisa juga sebaliknya.

Temuan ketiga mahasiswa tersebut mampu mempersembahkan medali emas di ajang "World Inventor Award Festival" di Seoul Korea Selatan akhir tahun lalu.
Lebih lanjut Rahmad mengatakan, Hybrid Micro Thermoelectric Generator juga bisa memanfaatkan perbandingan suhu di dalam dan di luar rumah. Sumber suhu yang lain juga bisa didapat melalui air panas, air dingin, es, geyser atau salju.

Untuk daerah yang mempunyai suhu ekstrem, seperti daerah kutub dan padang pasir, katanya, alat tersebut masih bisa digunakan selama ada perbedaan suhu.

Menurut dia, dengan pola kerja seperti itu, Hybrid Micro Thermoelectric Generator juga bisa digunakan untuk kebutuhan energi listrik besar, seperti menggerakkan mesin industri.

Sumber energi listrik yang dihasilkan oleh Hybrid Micro Thermoelectric Generator ini berasal dari lempeng yang bernama Elemen Peltier dan elemen Peltier itulah yang mentransmisikan suhu dingin dan panas menjadi suatu energi listrik. Satu lempeng elemen bisa menampung minimal 12 Volt Ampere hingga maksimal 80 Volt Ampere.

Ia mengemukakan, karena keunggulan yang dimliki Hybrid Micro Thermoelectric Generator tersebut, ketiga mahasiswa penemu energi alternatif itu berinisiatif untuk segera mematenkannya. "Saat ini kami sedang berusaha mencari perusahaan yang mau bekerja sama dan mematenkan produk atas nama kami bertiga," katanya.

Selain Rahmad Ananta, mahasiswa yang masuk dalam tim penemuan energi altenatif itu adalah Dessy Lina Rachmawati dan Rifka Fahriza Jauhari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com