Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Lulus, Asah Kemampuan Bahasa Inggris

Kompas.com - 30/01/2013, 10:43 WIB
Riana Afifah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com Bahasa Inggris sudah bukan barang baru lagi di Indonesia. Bahkan, kemampuan bahasa Inggris kini dijadikan syarat oleh berbagai perusahaan dalam menjaring tenaga kerjanya. Untuk itu, bahasa Inggris beralih menjadi sebuah kebutuhan dasar yang harus dipenuhi oleh masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda yang akan segera lulus dari bangku sekolah atau kuliah.

Marketing Director English First Ignatius Untung mengatakan bahwa kemampuan bahasa Inggris yang baik dapat mendongkrak karier seseorang. Sementara itu, bagi orang yang tidak mau belajar atau mengasah kemampuan berbahasa Inggris, biasanya karier yang dijalani akan mandek tanpa perkembangan yang berarti.

"Apa pun kerjanya pasti butuh bahasa Inggris. Saya sempat merasakan karier saya stuck saat kemampuan bahasa Inggris saya minim. Tapi setelah saya belajar dan menguasai, semuanya mengikuti," kata Untung saat jumpa pers Program Go Make History di Senayan City, Jakarta, Selasa (29/1/2013).

Ia menjelaskan bahwa sebuah kesuksesan yang diraih seseorang biasanya berawal dari mimpi yang kemudian didukung oleh hard skill dan soft skill dalam prosesnya. Namun selama ini, orang Indonesia hanya fokus pada kemampuan hard skill saja. Sementara itu, kemampuan berbahasa dan berkomunikasi yang masuk dalam komponen soft skill justru terabaikan.

"Padahal di dunia kerja justru soft skill yang dicari. Salah satunya adalah bahasa Inggris," ungkap Untung.

Direktur Brecruit, Dino Martin, juga mengungkapkan bahwa pintar dan cerdas saja tidak cukup untuk bersaing dalam dunia kerja. Berdasarkan pengalamannya dalam membantu perusahaan mencari tenaga yang sesuai, permintaan yang sering muncul adalah calon karyawan yang menguasai bahasa Inggris dan memiliki kemampuan komunikasi yang bagus.

"Contohnya, ada perusahaan waktu itu minta dicarikan ahli IT. Tapi syaratnya bukan yang seperti robot. Jadi pinter dan ngerti banyak hal di bidang IT, tapi sulit berkomunikasi apalagi presentasi, kan seperti robot. Perusahaan biasanya tidak memilih yang seperti itu," ungkap Dino.

"Lebih mudah mengajari orang suatu pekerjaan daripada melatih orang untuk berbahasa Inggris. Mengajari orang suatu pekerjaan dapat dengan praktik langsung atau diperdalam lewat membaca. Tapi berbahasa prosesnya lama," imbuhnya.

Ia menambahkan bahwa kemampuan bahasa Inggris tidak hanya terbatas pada orang yang bekerja di perusahaan. Bagi orang yang tertarik berwirausaha, kemampuan bahasa Inggris juga tetap dibutuhkan dan tidak bisa diabaikan begitu saja.

"Siapa bilang, saat wirausaha, bahasa Inggris enggak penting? Justru itu berguna untuk memperlebar jangkauan usaha atau bisnis yang dijalani. Intinya tanpa kemampuan berbahasa asing khususnya bahasa Inggris yang baik, maka akan sulit bersaing," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com