Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eks RSBI Semarang Hapus Konsep Pembelajaran Bilingual

Kompas.com - 06/02/2013, 22:31 WIB

SEMARANG, KOMPAS.com - Sekolah eks rintisan sekolah bertaraf internasional (RSBI) di Kota Semarang menghilangkan konsep pembelajaran "bilingual" (dua bahasa) pascapembatalan RSBI oleh Mahkamah Konstitusi.

"Kebetulan, sudah ada surat edaran (SE) dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentang transisi RSBI," kata Kepala Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 3 Semarang Bambang Nianto Mulyo di Semarang, Rabu (6/2/2013).

Menurut dia, SE Mendikbud itu mengatur label-label yang digunakan dan berhubungan dengan RSBI untuk dihilangkan, termasuk program dan anggaran-anggaran yang berkaitan RSBI sementara untuk dihentikan.

Ia menjelaskan konsep pembelajaran bilingual termasuk program RSBI sehingga tidak lagi diterapkan di SMA Negeri 3 Semarang, dan kembali lagi ke konsep pembelajaran biasa dengan pengantar bahasa Indoensia.

"Sebenarnya, saat masih RSBI kami hanya menerapkan konsep pembelajaran bilingual untuk pelajaran tertentu, tidak semua pelajaran. Tetapi, sekarang ini semuanya sudah dikembalikan ke konsep reguler," katanya.

Meski demikian, kata dia, program rencana sekolah yang tidak berkaitan dengan RSBI tetap berlangsung seperti biasa hingga akhir tahun ajaran 2012/2013, yakni Juni 2013 sesuai petunjuk dari Kemendikbud.

"Sebagai contoh ’try out’ (uji coba) ujian nasional yang sudah dijadwalkan lima kali. Ya tetap dilakukan lima kali, tidak dikurangi sama sekali. Materi pembelajaran yang diberikan juga tetap sama," katanya.

Bahkan, kata dia, RSBI yang dulunya dikenal sangat padat pembelajaran hingga siswanya pulang lebih lama dibanding sekolah reguler tetap dipertahankan hingga sekarang, meski sudah ada pembatalan RSBI.

"Intinya, standar pelayanan yang diberikan tidak turun, misalnya pembelajaran tetap dimulai pukul 07.15 WIB dan selesai pukul 15.15 WIB," kata Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA Kota Semarang itu.

Selain itu, kata Bambang, kemampuan berbahasa Inggris siswa SMA Negeri 3 Semarang yang berjumlah 1.247 orang tetap digenjot meski tidak lagi ada konsep bilingual, sebab kemampuan bahasa asing sangat penting.

Senada dengan itu, Kepala SMA Negeri 1 Semarang Kastri Wahyuni juga mengakui konsep pembelajaran bilingual di sekolah yang dipimpinnya dihilangkan, tetapi rencana pembelajaran tetap berjalan seperti biasa.

"Ya cuma konsep ’bilingual’ itu yang sudah tidak ada. Tetapi, kemampuan bahasa Inggris siswa kami yang berjumlah sekitar 1.300 orang tetap ditingkatkan. Proses pembelajaran lain ya berjalan seperti biasa," katanya.

Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Semarang Nana Storada membenarkan sudah ada SE dari Mendikbud tentang transisi RSBI yang menjadi pedoman sekolah-sekolah eks RSBI menjalankan pembelajaran hingga akhir tahun ajaran.

"Sebelumnya, kami juga sudah mengeluarkan kebijakan pascapembatalan RSBI oleh MK. Secara garis besar poinnya sama dengan petunjuk dari pusat sehingga seluruh sekolah eks RSBI sudah bersiap diri," kata Nana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com