Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendikbud: Untuk Efek Jera, Umumkan Sekolah yang Curang

Kompas.com - 08/02/2013, 09:49 WIB
Riana Afifah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Hingga saat ini, Panitia Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) tetap memilih bungkam mengenai data sekolah yang masuk daftar hitam dan dilarang mengikuti SNMPTN 2013. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh, justru mendorong agar nama sekolah yang curang dan mendapat sanksi tidak boleh ikut SNMPTN tersebut diumumkan kepada masyarakat.

Selain untuk memberi kepastian kepada orangtua siswa yang mulai resah, pengumuman sekolah yang masuk daftar hitam itu juga memberi efek jera bagi sekolah tersebut.

"Kalau perlu diumumkan, ya diumumkan saja. Tidak apa diumumkan agar ada efek jera untuk sekolah itu," kata Nuh seusai Rapat Kerja bersama DPR RI di Ruang Rapat Komisi X DPR RI, Jakarta, Kamis (7/2/2013).

Untuk itu, ia mengimbau pada semua sekolah yang ada di seluruh Indonesia untuk tidak berbuat curang. Pasalnya, tindakan curang satu siswa atau sekolah akan mempengaruhi siswa lain dan merugikan yang lain. Meski sebenarnya, siswa yang tak bisa ikut SNMPTN ini masih dapat masuk PTN melalui jalur SBMPTN atau jalur mandiri.

"Masih ada jalur tulis sebenarnya. Tapi sudahlah jangan curang. Akibatnya kalau curang bisa mempengaruhi yang lain," tegas Nuh.

Direktur Jenderal Pendidikan Menengah Kemdikbud, Hamid Muhammad, menegaskan kejujuran merupakan hal yang utama. Untuk itu, kecurangan dalam bentuk apapun tidak akan emndapat toleransi. Ditambah lagi, PTN ini memiliki sistem kontrol yang bagus sehingga dapat melihat siswa atau sekolah yang berbuat curang.

"Kalau salah input hanya beberapa nilai saja harusnya tapi kalau hampir semuanya berarti itu kan bukan salah input," ujar Hamid.

"Kejujuran itu di atas segalanya. Saya berpesan pada semua SMA dan SMK sudah nilai rapor apa adanya. Ini kan juga sudah disosialisasikan," imbuhnya.

Ia juga menegaskan sanksi ini tidak pandang bulu. Baik sekolah unggulan maupun tidak jika terbukti berbuat curang maka tetap akan menerima konsekuensinya. "Mau unggulan atau tidak kalau melanggar ya udah kena saja. Kalau mau membantu siswa-siswanya, bantu menginput data yang benar," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com