Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggaran Kurikulum 2013 Dipertanyakan

Kompas.com - 11/02/2013, 02:56 WIB

Jakarta, Kompas - DPR akan menanyakan kepada pemerintah anggaran Kurikulum 2013 yang tidak terencana baik karena tiba-tiba membengkak. Pada APBN 2013, pemerintah mengalokasikan anggaran Kurikulum 2013 sebesar Rp 684,4 miliar.

”Namun, baru-baru ini Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mengatakan kebutuhan dana Rp 2,49 triliun. Tentu DPR harus tahu mengapa tiba-tiba membengkak? Lalu, anggarannya mau diambil dari mana?” kata Ferdiansyah, anggota Panitia Kerja Kurikulum 2013 Komisi X DPR, di Jakarta, Minggu (10/2).

”Anggaran tidak bisa diubah atau geser begitu saja. Harus transparan dan tepat karena bisa berimplikasi luas,” ujarnya.

Panitia Kerja Kurikulum, menurut Ferdiansyah, masih menggali berbagai aspek dalam penerapan Kurikulum 2013 sebelum DPR menentukan sikap. Selain soal anggaran, soal kesiapan guru dan buku serta pelaksanaan sosialisasi juga menjadi bahan pertimbangan DPR.

Sosialisasi

Di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Mendikbud Mohammad Nuh dalam sosialisasi Kurikulum 2013, Sabtu, mengatakan, Kurikulum 2013 akan tetap dilaksanakan mulai tahun ajaran baru 2013. Keraguan sejumlah pihak soal implementasi kurikulum dijawab pemerintah dengan melakukan sosialisasi dan sejumlah persiapan, seperti pembuatan buku dan pelatihan guru.

”Kurikulum 2013 dilakukan secara bertahap sehingga implementasinya tak perlu dikhawatirkan,” kata Nuh. Ia meminta Kepala Dinas Pendidikan Kalimantan Selatan Ngadimun menyeleksi dan memilih guru-guru terbaik untuk dilatih menjadi pelatih guru dalam pelaksanaan Kurikulum 2013.

Secara terpisah, guru-guru di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara, meminta agar Kemdikbud segera melakukan sosialisasi Kurikulum 2013 secara merata karena tahun ajaran baru sudah semakin dekat.

”Kami guru-guru ingin tahu, apa yang harus dicapai dengan kurikulum baru? Apa yang harus kami siapkan? Apa keunggulan kurikulum ini?” kata Kasmawati, Kepala SDN 2 Lamokato, Kabupaten Kolaka.

Sejumlah guru juga mempertanyakan nasib guru-guru yang mata pelajarannya dihilangkan, seperti pelajaran teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang dihilangkan di jenjang SMP.(ELN/WER)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com