Depok, Kompas -
”Persiapan untuk melaksanakan Kurikulum 2013 sangat penting. Tidak hanya gurunya, tapi juga materi dan infrastruktur. Kita harus realistis pula dengan jumlah murid, sekolah, dan guru yang kita miliki, mulai dari SD hingga SMA. Tidak mungkin kita laksanakan sekaligus,” kata Wapres saat membuka Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan 2013, Senin (11/2).
Rembuk nasional yang bertema ”Menuntaskan Program Prioritas Pendidikan dan Kebudayaan 2013-2014” itu dihadiri sekitar 1.000 peserta. Mereka terdiri dari pejabat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, rektor/direktur perguruan tinggi, kepala dinas pendidikan di daerah, akademisi, praktisi, serta pemerhati pendidikan.
”Laksanakan (Kurikulum 2013) secara bertahap, itu memang suatu kearifan. Tapi perlu diingat, jangan molor-molor, jangan kehilangan momentum. Yang rugi adalah generasi muda kita. Sebagian dari generasi muda menjadi korban karena tidak bisa menerima manfaat dari kurikulum baru ini,” kata Wapres.
Pemerintah menargetkan Kurikulum 2013 dapat diterapkan di semua jenjang pendidikan pada 2015. Wapres optimistis, kurun waktu tiga tahun itu cukup asalkan semua pihak terkait bekerja keras mencapai target tersebut.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mengatakan, Kurikulum 2013 dilaksanakan secara bertahap mulai tahun ajaran baru 2013.