Dukungan untuk Kurikulum Lebih Besar dari Suara Sumbang

Kompas.com - 15/02/2013, 17:10 WIB

SAMARINDA, KOMPAS.com - Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Kemendikbud Suyanto menuturkan bahwa kurikulum baru tetap akan diterapkan pada Juli 2013 karena pembentukannya sudah melalui kajian yang panjang. Meski banyak penolakan, namun dukungan terhadap penerapan kurikulum ini diklaim lebih banyak.

"Suara sumbang dan kurang respons memang masih ada, tetapi suara yang melakukan dukungan jauh lebih banyak, apalagi dalam pembuatan kurikulum baru ini berdasarkan kajian cukup lama," ujar Suyanto, yang ditemui usai menjadi pembicara dalam Pertemuan Komosi X DPR RI dengan Dinas Pendidikan Kaltim di Samarinda, Kamis (14/2/2013).

Suyanto menegaskan, kurikulum yang akan diterapkan pada tahun ajaran baru 2013 itu tidak muncul tiba-tiba, tetapi sudah dilakukan penelitian dan dipersiapkan pemerintah sejak 2010. Dalam penelitiannya juga melibatkan para guru. Namun karena jumlah guru di Indonesia sekitar 2,9 juta orang, lanjutnya, tidak semua guru diajak meneliti. Guru yang diajak adalah mereka yang dinilai dapat mewakili suara guru.

Penerapan kurikulum pada Juli 2013 pun didorong oleh dukungan dari semua daerah. Suyanto mengatakan, semua daerah yang dikunjunginya menyatakan siap menghadapi kurikulum baru, termasuk Provinsi Kaltim. Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kaltim H Musyahrim mengatakan bahwa jajaran Disdik Kaltim sudah mnyiapkan diri dan mendukung kebijakan pemerintah dalam perubahan kurikulum baru itu.

"Apabila Kemendikbud hanya mampu melakukan uji coba kurikulum baru kepada 30 persen sekolah, maka Disdik Kaltim akan menambahkan jumlah sekolah yang akan diuji coba," kata Musyahrim dalam acara itu.

Bahkan, lanjutnya, pihaknya juga sudah menyiapkan anggaran untuk penguatan tenaga pendidik dan kependidikan, termasuk kelembagaannya dalam mendukung implementasi kurikulum baru sejak 2012

Anggota Komisi X dan Panitia Kerja Kurikulum yang hadir dalam acara itu antara lain Utut Adianto, Asman Abnur, Rinto Subekti, Jefirstson Riwu Kore, Venna Melinda, Oelfah As Hermanto, Raihan Iskandar, Eko Hendro Purnomo, Reni Marlinawati, Abdul Hamidhid, dan Herry Lontung Siregar.

Hampir semua anggota Komisi X yang hadir tersebut mempertanyakan pelaksanaan kurikulum yang ada dan sudah diterapkan sejak 2006, persiapan daerah untuk menghadapi kurikulum baru, serta informasi mengenai masalah-masalah pendidikan yang kerap dihadapi Kaltim.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


    komentar di artikel lainnya
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
    atau