Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kurikulum 2013, Beban Baru Siswa dan Guru

Kompas.com - 16/02/2013, 08:38 WIB
Riana Afifah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Perubahan kurikulum yang akan berjalan pada Juli mendatang disebut oleh pemerintah akan mengurangi beban anak dalam belajar, apalagi dengan metode tematik integratif yang membuat anak tak perlu lagi membawa banyak buku tiap pergi ke sekolah. Namun, pengamat pendidikan, Romo Benny Susetyo, berpikir sebaliknya.

Menurutnya, perubahan kurikulum kali ini justru akan menambah beban peserta didik. Pasalnya, integrasi mata pelajaran dengan tema atau mata pelajaran lain ini membuat materi yang diajarkan menjadi bias sehingga butuh penjelasan lebih lanjut.

"Contoh saja, belajar mengenai udara. Siswa diminta menjelaskan udara dalam IPA, itu mudah. Tapi, membahasakan udara dalam pelajaran lain itu bagaimana. Pasti akan butuh penjelasan panjang. Jadi, malah makin banyak nanti," kata Romo Benny saat jumpa pers di kantor Indonesia Corruption Watch (ICW), Kalibata, Jakarta, Jumat (15/2/2013).

Ia membenarkan bahwa mata pelajaran memang berkurang, tetapi durasi belajarnya bertambah. Hal ini merupakan dampak dari ilmu pengetahuan yang hanya dijelaskan sebagian sehingga membutuhkan penjelasan detail yang memakan durasi belajar lebih lama.

"Ini gurunya juga akan bingung jika tidak disiapkan dengan baik. Turunnya kualitas pendidikan di Indonesia ini karena guru tak pernah dilatih dengan baik," ungkap Romo Benny.

"Bukan perkara mudah. Salah-salah, anaknya juga jadi bingung dan akibatnya malah merugikan banyak pihak. Kalau sampai kejadian, siapa yang bertanggung jawab," tandasnya.

Seperti diketahui, perubahan kurikulum ini bertujuan baik, yaitu mengurangi beban siswa dan guru. Siswa tak lagi perlu membawa banyak buku dan mempelajari mata pelajaran yang menumpuk. Guru juga tak dibebani lagi dengan kewajiban membuat silabus. Namun, dengan persiapan hanya enam bulan, apakah beban tersebut akan berkurang atau hanya menjadi masalah baru bagi mereka di lapangan?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com