JAKARTA, KOMPAS.com- Sains dan teknologi memegang peranan penting bagi kemajuan suatu bangsa. Negara- negara maju, seperti Amerika Serikat, Cina, dan Jepang, terus-menerus mengembangkan sains.
Di negara-negara maju tersebut, pendidikan sains dikembangkan dan ditingkatkanagar sains dapat menyatu bagi kehidupan masyarakat.
Penemuan-penemuan hasil penelitian mereka kembangkan dan kemudian dimanfaatkan untuk kehidupan sehari-hari. Melihat hal tersebut, Indonesia sebenarnya mempunyai kesempatan yang lebih besar untuk maju.
Kekayaan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang besar merupakan potensi bagi negara untuk mengembangkannya. "Oleh karena itu, diperlukan pengetahuan sains yang sudah dikenalkan sejak dini untuk menuju ke arah sana," kata Ilmuwan Indonesia Yohanes Surya, Minggu (24/2/2013).
Yohanes menyampaikan pendapat tersebut dalam pebukaan babak penyisihan Olimpiade Sains Kuar (OSK) yang dipusatkan di Blitar, Jawa Timur. Sebanyak 87.656 siswa SD dari seluruh Indonesia ambil bagian dalam pelaksanaan olimpiade sains kuark (OSK) ketujuh.
Di Blitar ada, 3.744 peserta yang ambil bagian. Menyadari hal tersebut, Majalah komik sains Kuark terus menerus berjalan dengan komitmen yang kuat untuk mempopulerkan sains sejak usia dini di Indonesia.
"Rencana mengenai perubahan kurikulum yang akhir-akhir ini marak diperbincangkan, seperti pengintegrasian sains ke mata pelajaran lainnya dan bukan menjadi pelajaran yang berdiri sendiri, tidak melemahkan misi yang Kuark bawa. Kuark akan tetap jalan dengan kurikulum yang seharusnya dan terus menerus menyemangati anak-anak Indonesia untuk mencintai sains," kata Sanny Djohan, pimpinan PT Kuark International.
Menurut Sanny, daerah Blitar Raya dipilih menjadi lokasi pembukaan OSK 2013. dari daerah ini banyak tokoh-tokoh besar bangsa yang tidak bisa dipisahkan sejarahnya dengan Blitar.
Sebut saja, Soekarno, sang proklamator bangsa dan Soepriyadi, pejuang yang mampu menggentarkan Jepang. Di kota ini pula, Anthony Herman Gerard Fokker, seorang insinyur Belanda yang memproduksi sekitar 40 jenis pesawat, lahir dan dibesarkan.
"Hal ini memperlihatkan bahwa Blitar mampu melahirkan orang-orang besar," kata Sanny. Pembukaan OSK 2013 di Blitar Raya diharapkan dapat menjadi momentum lahirnya orang-orang besar di 30 tahun mendatang.
Melalui OSK, semangat yang terus menyala di kota Patria ini dapat terus hidup dan menularkan semangat serta memberi inspirasi untuk anak-anak Indonesia melanjutkan perjuangan para pejuang, yaitu memajukan Indonesia.
Salah satunya adalah dengan semangat untuk mencintai sains dan mengembangkan sains. Menurut Sanny, memajukan Indonesia memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Perlu usaha bersama untuk menuju ke sana.
"OSK dapat menjadi sebuah cara memajukan Indonesia melalui penanaman kecintaan akan sains pada anak sejak dini. Dengan menumbuhkembangkan kecintaan tersebut, kesadaran akan sains perlahan akan tumbuh bukan hanya pada diri anak, tetapi juga mampu menular pada lingkungan sekitarnya," papar Sanny.
Poerwanto, Ketua Komite Pendukung OSK2013, mengatakan Indonesia harus seirus menyiapkan generasi muda yang mencintai sains sejak dini. "Mari kita siapkan para generasi muda demi Bangsa Indonesia yang cemerlang di masa depan," kata Poerwanto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.