Ada Masalah di PTAIN

Jakarta, Kompas - Mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi di perguruan tinggi agama Islam negeri di seluruh Indonesia mengeluhkan pencairan beasiswa yang selalu terlambat. Bahkan, pencairan ke rekening mahasiswa ada yang besarannya tak sesuai.

Hal itu mengemuka pada kongres pertama mahasiswa Bidikmisi perguruan tinggi agama Islam (PTAIN) se-Indonesia di Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim, Malang, Jawa Timur, 14-16 Maret. Kongres dihadiri wakil mahasiswa Bidikmisi dari 21 PTAIN di Indonesia yang sepakat membentuk organisasi Lingkar Bidikmisi (Lingdiksi) PTAIN se-Nusantara.

Fadli, Sekjen Lingdiksi PTAIN se-Nusantara yang juga mahasiswa IAIN Sultan Maulana Hasanudin, Banten, Sabtu (16/3), mengatakan, akibat seringnya keterlambatan pencairan beasiswa, ribuan mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi terpaksa mencari pekerjaan di luar jam kuliah. ”Beberapa mahasiswa akhirnya tak memenuhi standar indeks prestasi kumulatif,” katanya.

Setiap semester, mahasiswa mendapat beasiswa Bidikmisi Rp 6 juta. Mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi angkatan 2010 dan 2011 belum menerima beasiswa untuk semester ini. Biasanya, beasiswa sudah ditransfer ke rekening pada bulan Januari.

Untuk penerima beasiswa Bidikmisi angkatan 2012, beasiswa yang diterima tidak utuh. Mereka mengaku hanya ditransfer Rp 4,65 juta dari yang seharusnya Rp 6 juta per semester.

Di sejumlah kampus dilaporkan, ada penerima beasiswa Bidikmisi angkatan 2012 yang belum menerima transferan. ”Tidak ada kejelasan terkait pengurangan itu. Pihak kampus juga tak bisa memberi penjelasan,” kata Wawik Adipin, Sekretaris Nasional Lingdiksi yang juga mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim. (ELN)