Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gitar Senar Karya Siswa SLB, Siapa Berminat?

Kompas.com - 18/03/2013, 12:54 WIB

LEBAK, KOMPAS.com - Gitar senar produksi siswa Sekolah Luar Biasa (SLB) Padesan Pasir Tariti Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten diminati pasar. Minat yang besar dari masyarakat muncul karena keunggulannya.

Gitar karya para siswa tak hanya mengeluarkan bunyi yang keras, tetapi juga kayunya sangat lembut dan halus. Harganya pun bersaing, yaitu antara Rp 1 juta sampai Rp 3 juta per buah.

"Saya kira produksi gitar siswa SLB bisa bersaing di pasar karena kualitas sangat bagus dan tidak kalah dengan produksi pabrikan," kata Ariguna, seorang pembimbing SLB Padesan Pasir Tariti Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, hari Minggu lalu.

Pemesannya biasa datang dari Jakarta, Tangerang dan Bekasi. Pemesannya tak hanya warga Indonesia, tetapi juga warga asing, seperti warga negara Amerika Serikat dan Belanda. Banyak juga yang menanyakannya via internet, namun bisa belum dipenuhi karena produksi yang masih terbatas.

Para siswa SLB ini masih memproduksi gitar dengan alat-alat manual dan bukan mesin. Oleh karena itu, waktu produksinya cenderung lama.

"Kami produksi gitar hanya belasan saja per bulan karena terbatasnya peralatan juga permodalan itu," katanya.

Pelajaran kemandirian

Usaha ini berawal dari pelajaran kemandirian kepada siswa SLB Padesan Pasir Tariti Rangkasbitung untuk mengembangkan minat dan bakat mereka. Ariguna mengatakan para siswa tak banyak mengalami kesulitan dalam berlatih membuat kerajinan ini.

Selain karena diajarkan untuk fokus berlatih, menurut Ariguna, para siswa juga memiliki kemauan yang sangat tinggi.

"Kami melatih membuat kerajinan gitar hanya cukup dua hari mereka sudah mampu mengerjakan dengan baik," tuturnya.

Selatin gitar, para siswa di SLB ini juga dilatih membuat alat permainan edukatif (APE).

Kepala SLB Padesan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Muzani mengatakan jumlah siswa di sini tercatat 45 orang, mereka terdiri dari siswa SD-LB, SMP-LB dan SMA-LB. Sebagian besar siswanya adalah tuna rungu dan tuna netra. Sekolah, lanjutnya, menekankan pendidikan ketrampilan pada para siswa, seperti kerajinan gitar dan APE, komputer, sablon, dan pencak silat.

"Semua alumni di sini rata-rata mereka hidupnya mandiri di tengah masyarakat dengan membuat aneka kerajinan," ungkapnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com