Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mukomuko Gandeng Perguruan Tinggi Awasi UN

Kompas.com - 19/03/2013, 02:26 WIB

MUKOMUKO, KOMPAS.com — Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menggandeng perguruan tinggi di provinsi itu sebagai tim independen dalam mengawasi ujian nasional (UN) tingkat SMA tahun 2013 di daerah itu.

"Ujian nasional SMA tahun ini pengawasnya pihak perguruan tinggi, kecuali SD dan SMP masih cara lama, pengawasnya kita yang mengatur," kata Ketua Panitia Ujian Nasional Disdikbud Kabupaten Mukomuko, Apani, di Mukomuko, Senin (18/3/2013).

Seperti UN tahun sebelumnya, ia berharap, pelaksanaan UN tahun 2013 di daerah itu dapat berjalan lancar tanpa ada kecurangan apalagi setelah adanya keterlibatan pihak dari perguruan tinggi.

Ia mengatakan, selain pengawasan, dari petunjuk teknis pelaksanaan UN untuk tahun ini sedikit lebih ketat dibandingkan tahun sebelumnya, dari lima paket soal menjadi 20 paket soal.

Oleh karena itu, lanjutnya, dengan 20 paket soal itu, sebanyak 20 orang siswa yang berada dalam satu kelas menerima soal yang berbeda sehingga tidak ada lagi peluang dan celah bagi peserta UN untuk kerja sama.

Ia menjelaskan, tinggal persiapan dari peserta UN seperti persiapan kesehatan, dan tidak lupa peserta UN harus banyak belajar semua mata pelajaran yang akan diberikan pada saat UN.

Ia menerangkan, instansi itu telah selesai melaksanakan sosialisasi UN di semua sekolah mulai dari SD hingga SMA yang tersebar di 15 kecamatan di daerah itu pada 5 Maret 2013.

Sosialisasi itu, kata dia, dihadiri oleh seluruh wali murid, kepala desa, camat, tokoh masyarakat, tokoh agama yang ada di desa dan kecamatan di daerah itu.

Dalam sosialisasi, lanjutnya, pihaknya menekankan terutama kepada wali murid agar mengawasi anaknya yang akan mengikuti UN, dan kepada kepala desa, camat, tokoh masyarakat, dan tokoh agama untuk mengawasi di lingkungan sosial dan memastikan siswa tidak keluyuran pada malam hari.

Karena, lanjutnya, sekolah tidak mungkin mampu untuk melakukan pengawasan terhadap siswa sebanyak itu.

Sementara itu dari sebanyak 7.915 orang peserta UN yang masuk dalam daftar nominasi tetap (DNT) ada satu orang peserta UN dari SMA 12 yang terselip namanya dan tidak masuk DNT.

Ia menambahkan, pihaknya telah mengusulkan kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan agar nama satu orang itu dimasukkan dalam DNT.

"Ini sebenarnya kesalahan dari sekolah karena DNT itu mulai dari hitungan tujuh peserta UN langsung melompat ke nomor sembilan sedangkan peserta UN nomor delapan tidak masuk," tambahnya.

Karena sudah diusulkan peserta yang terselip itu, ia berharap, yang bersangkutan dimasukkan namanya sebagai peserta UN. Terkait dengan peserta UN yang masuk DNT tetapi tidak bisa ikut UN, ia menjelaskan, belum mendapat laporan dari sekolah-sekolah di daerah itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com