Presiden: Perubahan Kurikulum Tidak Mengada-ada

Kompas.com - 02/04/2013, 16:05 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan upaya pemerintah untuk menyempurnakan kurikulum pendidikan bukan hal yang mengada-ada. Ia mengatakan, perubahan kurikulum ini berangkat dari upaya untuk menyesuaikan dengan perkembangan kehidupan nasional dan era globalisasi.

"Pendidikan itu dinamis, termasuk kurikulumnya, sehingga tidak bisa dikatakan mengada-ada kebijakan pengembangan kurikulum. Kita sesuaikan dengan perkembangan situasi," katanya, saat membuka rapat kabinet terbatas bidang pendidikan, di Kantor Presiden Jakarta, Selasa (2/4/2013).

Presiden mengatakan, meski demikian, perubahan kurikulum yang dilakukan pemerintah juga harus memiliki urgensi dan tujuan yang tepat dan benar. Terkait sejumlah pandangan mengenai pembahasan Kurikulum 2013 dari masyarakat, kalangan legislatif, dan, praktisi di bidang pendidikan, Kepala Negara meminta agar pandangan tersebut diperhatikan.

"Di antara pandangan yang disampaikan adalah pandangan jangan sampai perubahan ini karena ganti menteri atau memberikan beban kepada orangtua yang kurang mampu untuk menyiapkan teks buku pelajaran yang baru. Pandangan itu patut didengar," katanya.

Presiden berpandangan, dari laporan Wakil Presiden Boediono, diperlukan adanya satu kali lagi pembahasan di tingkat kabinet agar kurikulum bisa diimplementasikan dengan baik.

"Diperlukan pembahasan sekali lagi di tingkat kabinet agar manakala kurikulum diberlakukan tidak ada lagi yang menjadi persoalan," kata Yudhoyono.

"Dalam tahapan implementasi kita putuskan, kewajiban pemerintah seperti apa, manakala segala sesuatu sudah tepat dan benar maka dijalankan dan diberlakukan kurikulum ini," katanya.

Rapat terbatas yang dimulai pukul 14.00 tersebut dihadiri oleh Wapres Boediono, para Menko, Mendikbud Muhammad Nuh, Menag Suryadharma Ali, Mensesneg Sudi Silalahi, Seskab Dipo Alam, Ketua UKP4 Kuntoro Mangkusubroto, dan sejumlah pejabat terkait lainnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


    Terkini Lainnya

    Besok Presiden Prabowo Akan Umumkan Kebijakan Pendidikan

    Besok Presiden Prabowo Akan Umumkan Kebijakan Pendidikan

    Edu
    Kapan Pendaftaran SPMB 2025 Dimulai? Cek Jadwal Lengkapnya

    Kapan Pendaftaran SPMB 2025 Dimulai? Cek Jadwal Lengkapnya

    Edu
    Mengapa Tanggal 2 Mei Diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional?

    Mengapa Tanggal 2 Mei Diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional?

    Edu
    Guru Besar UI Ungkap Tantangan Krusial dan Solusi Pembangunan Ekonomi Biru Indonesia

    Guru Besar UI Ungkap Tantangan Krusial dan Solusi Pembangunan Ekonomi Biru Indonesia

    Edu
    Prabowo Akan Umumkan Besaran Bantuan Guru Honorer saat Hardiknas 2025

    Prabowo Akan Umumkan Besaran Bantuan Guru Honorer saat Hardiknas 2025

    Edu
    PPM Manajemen Dukung 'The Asian Banker Summit 2025' untuk Percepatan Transformasi AI Sektor Keuangan

    PPM Manajemen Dukung "The Asian Banker Summit 2025" untuk Percepatan Transformasi AI Sektor Keuangan

    Edu
    Beasiswa Adaro Foundation 2025 Masih Buka, Raih Rp 850.000 Per Bulan

    Beasiswa Adaro Foundation 2025 Masih Buka, Raih Rp 850.000 Per Bulan

    Edu
    Abdul Mu'ti Jadi Menteri Berperforma Tertinggi, Guru: Zaman Sebelumnya, Cukup Tertutup

    Abdul Mu'ti Jadi Menteri Berperforma Tertinggi, Guru: Zaman Sebelumnya, Cukup Tertutup

    Edu
    Mendikdasmen Abdul Mu'ti Jadi Menteri dengan Performa Tertinggi Versi IndoStrategi

    Mendikdasmen Abdul Mu'ti Jadi Menteri dengan Performa Tertinggi Versi IndoStrategi

    Edu
    Dedi Mulyadi Ingin Masukkan Anak Nakal ke Barak Militer, Perhimpunan Guru Beri Catatan

    Dedi Mulyadi Ingin Masukkan Anak Nakal ke Barak Militer, Perhimpunan Guru Beri Catatan

    Edu
    Menderita Aritmia, Rasyiida Pakai Alat Pacu Jantung Saat Ikut UTBK SNBT 2025

    Menderita Aritmia, Rasyiida Pakai Alat Pacu Jantung Saat Ikut UTBK SNBT 2025

    Edu
    Mendikdasmen Siapkan 2 Skema untuk Cegah Siswa Menyontek di Sekolah

    Mendikdasmen Siapkan 2 Skema untuk Cegah Siswa Menyontek di Sekolah

    Edu
    Menteri P2MI Apresiasi Program Binawan Eropa, Perluas Akses Kerja Perawat ke Luar Negeri

    Menteri P2MI Apresiasi Program Binawan Eropa, Perluas Akses Kerja Perawat ke Luar Negeri

    Edukasi
    Lembaga Bimbel Diduga Terlibat Kecurangan UTBK, Janjikan 100 Persen Lulus

    Lembaga Bimbel Diduga Terlibat Kecurangan UTBK, Janjikan 100 Persen Lulus

    Edu
    Cara Kerja di Kapal Pesiar 2025 bagi Fresh Graduate, Gaji Rp 12 Juta

    Cara Kerja di Kapal Pesiar 2025 bagi Fresh Graduate, Gaji Rp 12 Juta

    Edu
    komentar di artikel lainnya
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
    atau