Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Empat PTN di Bandung Siapkan 40.000 Kursi

Kompas.com - 04/04/2013, 13:56 WIB
Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com — Empat Perguruan Tinggi Negeri di Bandung, yaitu Universitas Padjadjaran (UNPAD), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), dan Unversitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati siap menerima 40.000 mahasiswa melalui ujian Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) tahun 2013.

Hal tersebut diungkapkan oleh Sekretaris Eksekutif I Panitia Lokal (Panlok) SBMPTN Bandung Asep Gana Suganda di saat melakukan sosialisasi di Gedung Rektorat Universitas Padjadjaran Jalan Dipati Ukur Kota Bandung, Kamis (4/4/2013). "Untuk kuota, Panlok Bandung menyediakan 40.000 kursi untuk empat PTN," kata Asep ditemui seusai sosialisasi.

Dijelaskan Asep, 40.000 kursi tersebut dibagi dalam tiga kategori pilihan yang tahun ini disesuaikan dengan kelompok studi di perguruan tinggi, yaitu 14.500 kursi untuk kelompok Saintek (IPA), 15.000 untuk kelompok Sosial Humaniora (IPS), dan 10.500 kursi untuk kelompok campuran (IPC).

Untuk pendaftaran peserta SBMPTN Bandung, calon peserta ujian bisa mulai melakukan pendaftaran terhitung tanggal 13 Mei hingga 7 Juni 2013 melalui pendaftaran online di situs http://ujian.sbmptn.or.id.  Sementara itu, untuk ujian seleksi akan dilakukan serempak selama dua hari pada tanggal 18 hingga 19 Juni 2013.

Dijelaskan Asep, ada sedikit perubahan dalam seleksi SBMPTN tahun ini. Jika tahun kemarin seleksi tersebut bernama Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNPMTN) dengan hanya dua pilihan progam studi (Prodi) untuk satu kelompok ujian. Tahun ini, SBMPTN memberikan kesempatan kepada peserta seleksi memilih tiga prodi dalam satu kelompok ujian.

"SNMPTN masih ada tapi hanya untuk jalur undangan. Untuk kelompok ujian tahun ini namanya juga berubah, ada kelompok Saintek, Soshum, dan Campuran, intinya sama saja seperti IPA, IPS, dan campuran. Hanya tahun ini lebih disesuaikan dengan kelompok perguruan tinggi. Kalau dulu dicocokan dengan kelompok di sekolah," urainya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com