Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendikbud: Kesalahan di Percetakan, Bukan Tender

Kompas.com - 14/04/2013, 20:20 WIB
Riana Afifah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mengatakan bahwa keterlambatan pengiriman naskah soal Ujian Nasional (UN) 2013 di 11 provinsi ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan masalah tender perusahaan yang dilakukan oleh kementeriannya.

"Ini bukan semata-mata sistem, tapi memang murni percetakan. Nyatanya dari enam percetakan yang lima tidak ada masalah dan sudah selesai dikirim. Tender tidak masalah sudah sesuai, tapi kendala teknis saat sudah di percetakan," kata Nuh saat melakukan inspeksi mendadak di SMK Negeri 6 Jakarta, Minggu (14/4/2013).

Ia juga menampik bahwa adanya 30 variasi paket soal yang harus dicetak menyulitkan percetakan dan menjadi salah satu penyebab naskah soal UN mengalami keterlambatan pengepakan. "Tidak ada kesulitan. Seperti dikatakan tadi, kalau dari enam, lalu empat bermasalah, berarti memang ada sesuatu. Tapi ini yang lima oke saja," jelas Nuh.

Secara terpisah, pengamat pendidikan, Darmaningtyas, mengatakan bahwa kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan agar tidak mempersiapkan UN dalam waktu singkat. Ia berpendapat, sebaiknya tender tidak dilakukan pada tahun yang sama. "Kalau UN dilakukan pertengahan April, tender bisa dilakukan awal Maret atau awal Februari, tapi akan lebih baik lagi jika November atau Desember sudah dilakukan," ujar Darmaningtyas.

Menurutnya, percepatan tender ini akan berpengaruh pada pengadaan soal untuk tiap daerah. Ia mengatakan, distribusi ke berbagai daerah di Indonesia tidak dapat dipatok dengan durasi pengadaan yang sama antarsatu daerah dengan daerah lain. Akses distribusi inilah yang harus dipertimbangkan. Untuk daerah terpencil, misalnya, dapat dilakukan 30 hari lebih awal. Intinya, pengadaan soal harus seawal mungkin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com