Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Enam Percetakan Soal UN Akan Diperiksa

Kompas.com - 15/04/2013, 21:15 WIB
Riana Afifah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ujian nasional (UN) 2013 kali ini dianggap gagal karena tidak digelar serentak dan banyak rentetan masalah teknis yang membayangi pada saat pelaksanaannya. Untuk itu, Inspektorat Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan melakukan pemeriksaan terhadap enam percetakan yang ditunjuk untuk mencetak soal-soal ujian.

Inspektur IV Inspektorat Jenderal Kemdikbud Amin Priyatna mengatakan bahwa pemeriksaan akan dilakukan pada enam percetakan yang ikut dalam UN 2013. Namun, investigasi mendalam tetap akan difokuskan pada PT Ghalia Indonesia Printing yang terlambat melakukan pendistribusian soal di wilayah Indonesia tengah.

"Keenamnya akan diperiksa, tapi Ghalia yang akan lebih diinvestigasi karena keterlambatan yang berakibat pada penundaan ini," kata Amin saat jumpa pers evaluasi UN 2013 di Kemdikbud, Jakarta, Senin (15/4/2013).

Ia mengatakan, keterlambatan ini sebenarnya sudah tercium sejak H-10 pelaksanaan UN 2013. Semestinya, saat H-10, naskah soal sudah siap dalam kotak-kotak yang dipilah berdasarkan kabupaten/kota, kelas, dan sekolah. Kenyataannya, naskah soal masih belum terkumpul rapi pada H-10.

"Dari sisi Inspektorat, kami melihat harus dipacu. Kami terus pacu bahkan sampai menambah tenaga dari mahasiswa. Kami sudah all out melakukan persiapan sebaik-baiknya, tapi kembali lagi pada kendala teknis ini. Kami Inspektorat sedang meneliti apakah kesalahan ada di pihak percetakan atau ada di yang lain," ujarnya.

Enam percetakan yang ikut serta dalam proyek UN 2013 ini adalah PT Pura Barutama, PT Balebat Dedikasi Prima, PT Ghalia Indonesia Printing, PT Jasuindo Tiga Perkasa, PT Karsa Wira Utama, dan PT Temprina Media Grafika. Dari enam perusahaan percetakan itu, hanya satu percetakan yang melakukan kesalahan fatal pada UN tahun ini, yakni PT Ghalia Printing Indonesia. Naskah-naskah soal ujian yang dicetak oleh PT Ghalia terlambat dikirimkan ke daerah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com