Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Organisasi Guru Desak Penghentian UN

Kompas.com - 16/04/2013, 14:11 WIB
Ester Lince Napitupulu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ujian nasional (UN) berbiaya tinggi tiap tahunnya, namun tidak mampu mengukur kualitas pendidikan nasional yang sebenarnya. Karena itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono diminta untuk mendesak Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menghentikan UN tahun depan.

"Sudahlah, hentikan saja UN. Terlalu banyak masalah yang ditimbulkan akibat kebijakan UN yang justru membuat pendidikan nasional kita tidak bergerak maju, bahkan mundur," kata Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia (FGSI) Retno Listyarti di Jakarta, Selasa (16/4/2013).

Hal senada juga disampaikan Sekretaris Jenderal Federasi Guru Independen Indonesia (FGII) Iwan Hermawan. "Sampai hari kedua UN, masih ada masalah. Hari ini terjadi kekurangan soal Bahasa Inggris di berbagai SMA. Di satu sekolah bisa kekurangan soal untuk dua ruangan," kata Iwan.

Menurut Retno, ketidakbecusan Kemendikbud mengurus UN sudah harus dihentikan. Apalagi kebijakan UN ini membangkang keputusan pengadilan. "UN ini seperti penyakit kronis. Tiap tahun tidak semakin baik, bahkan semakin parah," kata Iwan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com