Kualitas Kertas Menurun, Pemindaian Eror 25 Persen

Kompas.com - 17/04/2013, 23:05 WIB

PALEMBANG, KOMPAS.com — Kertas lembar jawaban ujian nasional (LJUN) tingkat SMA dan sederajat kualitasnya menurun dibandingkan kondisi tahun lalu, sehingga pemindaian sempat mengalami eror sebanyak 25 persen, demikian dikatakan Ketua Panitia Ujian Nasional Palembang, Zulkifli.

Zulkifli saat dijumpai di Sekretariat panitia UN Palembang, Rabu, mengakui sempat terjadi eror karena kertas yang agak tipis, sehingga mudah terlipat. Meski demikian, kata dia, hambatan tersebut dapat diatasi dengan memotong bagian yang terlipat dan meluruskannya. "Tidak perlu khawatir semua lembar jawaban peserta ujian pasti akan terbaca," kata Zulkifli, Rabu (17/4/2013).

Ia mengatakan, untuk pemindaian, panita Ujian Nasional tingkat SMA dan sekolah sederajat di Sumsel telah menyediakan enam alat pemindai jawaban dengan kapasitas 5.000 lembar per jam.

"Kami juga menyiapkan dua pemindai cadangan agar bisa mengejar target merampungkan lembar jawaban ujian nasional (LJUN) sebelum 1 Mei," katanya.

Distribusi LJUN dari rayon 11 kabupaten dan empat kota di Sumsel sendiri diperkirakan lengkap sesuai jadwal pada Jumat (19/4/2013) ini. Sementara itu, LJUN sudah mulai masuk ke sekretariat untuk dipindai sejak Senin sore (15/4/2013). "Sebagian besar lembar jawaban dari daerah sudah masuk dan diterima tim penerima LJUN," jelasnya.

"Selanjutnya amplop-amplop berisikan LJUN itu dicek lalu serah terima dengan petugas untuk diterima tim labelling yang memeriksa isi amplop, disesuaikan dengan daftar peserta ujian," katanya.

Pantauan Antara, pelaksanaan UN hingga Rabu atau hari ketiga ini berjalan lancar, dan belum ada keluhan para siswa yang sedang menjalani ujian akhir tersebut.

Erik, salah satu siswa MAN 3 Palembang yang juga peserta UN mengaku mempunyai keyakinan bisa melalui proses pengisian soal-soal ujian dengan baik karena sudah mempersiapkan diri sejak jauh hari.

Diakuinya, situasi dan kondisi selama tiga hari menjalani UN sejak Senin hingga Rabu ini memang jauh berbeda dibandingkan UN tahun-tahun sebelumnya. Menurutnya, hal ini disampaikannya berdasarkan pengakuan alumni yang lebih dahulu lulus.

"Kalau peserta UN tahun lalu soal ujian semua mata pelajaran sama, sedangkan tahun ini sama sekali berbeda karena soal diberikan antara siswa satu dengan lainnya dalam satu kelas berbeda, jadi tidak ada kesempatan untuk saling memberi tahu," katanya.

Namun demikian, kata dia, siswa SMA dan sekolah sederajat tingkat akhir yang sedang menjalani ujian nasional sekarang ini patut bersyukur karena pelaksanaan UN sesuai jadwal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


    komentar di artikel lainnya
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
    atau