Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Keikutsertaan PT Ghalia dalam UN 2013

Kompas.com - 24/04/2013, 13:18 WIB
Riana Afifah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akhirnya buka suara terkait dengan proses tender pengadaan naskah soal ujian nasional (UN) 2013 sekaligus menjelaskan duduk perkara yang dihadapi PT Ghalia Indonesia Printing.

Kepala Balitbang Kemdikbud Khairil Anwar Notodiputro mengatakan, proses tender pengadaan naskah soal UN ini dibuat terbuka untuk umum dan perusahaan yang memang merasa memenuhi kriteria dipersilakan untuk mendaftar melalui e-procurement.

"Jadi, semuanya lewat e-procurement dan perusahaan mana saja yang merasa siap dan bisa boleh mendaftar," kata Khairil di Kemdikbud, Jakarta, Selasa (23/4/2013).

Dari proses tender tersebut, ia menyatakan banyak perusahaan yang berminat. Namun, hanya sebanyak 20 perusahaan yang kemudian memberikan penawaran untuk memenangkan enam paket yang disediakan oleh pihaknya.

"Seleksinya juga bertahap, dari administrasi, fisik, hingga visitasi. Bisa jadi kelengkapan fisik bagus, tapi saat administrasi sudah gagal, maka sama saja tidak akan terpilih," ujar Khairil.

Lebih mahal, tetapi menang

Merujuk pada data yang menunjukkan bahwa PT Ghalia Indonesia Printing menang padahal harga penawarannya lebih tinggi dibandingkan perusahaan lain, Khairil menjelaskan bahwa pemenang untuk paket 3 yang mengurus 11 provinsi ini dimenangkan oleh perusahaan yang kebetulan sudah menang di paket lain, yaitu PT Jasuindo Tiga Perkasa dan PT Balebat Dedikasi Prima.

Apabila dibandingkan berdasarkan harga penawaran, kedua perusahaan ini memang menawar lebih rendah daripada PT Ghalia Indonesia Printing. Namun, yang janggal, ada satu perusahaan lagi, yaitu PT Aneka Ilmu, yang memberi harga lebih rendah, tetapi justru gagal.

"Seingat saya perusahaan tersebut sudah gagal saat administrasi. Ada salah hitung, jadi tidak lanjut. Karena kalau memang dia lolos terus dari administrasi, fisik, dan visitasi, mungkin saja dia yang menang," jelas Khairil.

Namun, berdasarkan data, PT Aneka Ilmu ini memang tidak lolos di paket 6. Sementara untuk paket 1 hingga paket 5, perusahaan yang ada di Semarang ini lolos semua seleksi. Dengan demikian, seharusnya pada paket 3, perusahaan ini dapat menang dari tiga perusahaan termasuk PT Ghalia Indonesia Printing yang memberi karena harga yang ditawarkan sekitar Rp 17 miliar, sedangkan tiga perusahaan lain menawarkan di atas Rp 20 miliar.

"Logikanya begini saja. Jika memang dia seharusnya bisa menang, saat masa sanggah, perusahaan tersebut akan protes. Ini sama sekali tidak ada mengajukan sanggah," jelas Khairil.

PT Ghalia tak paham kontrak?

Namun, ternyata, setelah berhasil memenangkan kontrak tersebut, PT Ghalia Indonesia Printing sama sekali tak menjalankan tugasnya dengan baik. Alasan mengenai durasi kerja yang terlalu sempit pun dibantah oleh Balitbang. Pasalnya, dalam klausul kontrak yang ditandatangani, jelas disebutkan durasi kerja untuk masing-masing perusahaan.

"Tiap perusahaan itu dapat waktu kerja 150 hari untuk paket SMA, SMP, dan ujian kesetaraan gelombang kedua," ungkap Khairil.

Durasi kerja tersebut berlaku saat kontrak mulai ditandatangani pada 15 Maret lalu. Jika melihat kontrak tersebut, penyerahan naskah soal UN kepada percetakan tidak terlambat dan rentang waktu untuk naskah soal UN SMA/SMK/MA memang sekitar 25 hari kerja.

"Nah saya jadi heran saat perusahaan itu bilang seharusnya 60 hari. Di kontrak jelas sekali waktunya 150 hari, termasuk pengerjaan naskah ujian kesetaraan," ujar Khairil.

"Jadi, ya silakan dibagi saja waktunya karena jadwal ujian kan memang sudah pasti. Mereka awalnya bilang sanggup, tapi ternyata seperti ini," tandasnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com