JAMBI, KOMPAS.com — Besudut disebut sebagai anak Orang Rimba pertama di Jambi yang mengikuti ujian nasional (UN) tingkat SMA di daerah tersebut. Manajer Komunikasi Komunitas Konservasi Indonesia (KKI) Warsi Jambi Rudi Syaf mengatakan, Besudut merupakan potret perjuangan pendidikan Orang Rimba yang hidup di belantara hutan Jambi atau yang biasa dikenal dengan nama Suku Anak Dalam.
"Besudut merupakan anak rimba dari kelompok Tumenggung Ngadap di Bernai Makekal yang mendiami bagian barat Taman Nasional Bukit Duabelas (TNBD)," ujar Rudi, pekan lalu.
Besudut tercatat sebagai peserta UN di SMA Negeri 14 di Jalan Pintas Bangko, Kecamatan Muara Tabir, Kabupaten Tebo. Menurut Rudy, sebelum terdaftar di sekolah formal, Besudut merupakan salah satu murid pendidikan alternatif yang diselenggarakan KKI Warsi di wilayah Makekal.
Setelah mengikuti pendidikan alternatif bersama KKI Warsi, Besudut sempat keluar rimba dan hidup bersama masyarakat kampung dan disekolahkan di sekolah dasar. Hingga kemudian pada 2009, Besudut bertemu dengan fasilitator pendidikan KKI Warsi dan berharap bisa menjembataninya untuk melanjutkan pendidikan.
Besudut pun akhirnya melanjutkan pendidikannya ke SMP 14 SP B Bangun Serenten, Muara Tabir, Kabupaten Tebo, yang pada waktu itu menyelenggarakan program SMP terbuka.
"Model pendidikan di SMP terbuka tetap memberi Besudut peluang untuk tinggal bersama keluarganya di Bernai, yang bisa ditempuhnya menggunakan sepeda motor atau berjalan kaki sejauh 10 km," ungkap Rudy.
Berharap lulus
Setelah menamatkan SMP, Warsi kembali melakukan advokasi supaya Besudut bisa diterima di SMA paket reguler. Besudut pun kemudian diterima di SMA Negeri 14, Kabupaten Tebo, yang berjarak sekitar 15 km dari Bernai.
Selama mengikuti pendidikan di SMA, Besudut mendapatkan keringanan dalam membayar buku-buku dan administrasi dari sekolahnya. Pihak sekolah juga memberikan beasiswa untuk biaya hidupnya sehari-hari.
"Jelas saya sangat senang bisa menjadi siswa peserta UN SMA pertama sebagai Orang Rimba Jambi. Mudah-mudahan bisa lulus sehingga bisa menjadi modal sekolah lagi ke depan," ujar Besudut.
Berdasarkan tanggal lahir yang tercatat di ijazah SMP-nya, Besudut lahir pada tanggal 12 September 1992. Orang Rima sendiri dikenal tidak mencatat tanggal kelahirannya. Dia lahir dengan nama Besudut, tetapi di sekolah diberi nama Irman Jalil.
Diperlakukan sama
Suparjo, Kepala SMAN 14 Tebo, mengatakan bahwa pihaknya tidak memberikan perlakuan khusus kepada Besudut saat menjalani UN yang diselenggarakan sejak 15-18 April 2013.
"Semua siswa, kami perlakukan sama, mulai dari diberikan pelajaran tambahan sampai uji coba sebelum pelaksanaan UN hingga selesai," ujarnya.
Suparjo mengatakan, Besudut dikenal sebagai murid yang rajin dan baik di sekolahnya. Besudut juga jarang sekali tidak hadir ke sekolah, bahkan datang lebih pagi dibandingkan teman-teman lainnya.
"Kami sebagai guru sangat berharap yang terbaik bagi semua siswa, termasuk Besudut," kata Suparjo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.