Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ICW: Pendidikan Jadi Komoditas Politik

Kompas.com - 28/04/2013, 20:58 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Koordinator Korupsi Politik Indonesia Corruption Watch (ICW) Ade Irawan mengatakan, pejabat publik telah menjadikan dunia pendidikan Tanah Air sebagai komoditas politik. Kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan terkait pendidikan dinilai sudah kehilangan arah, tak tahu lagi tujuan utama yang ingin dicapainya.

"Karena tidak ada niat, akhirnya program-program pendidikan hanya ditujukan untuk kepentingan politik Senayan baik DPR maupun Kementerian Pendidikan. Pendidikan hanya jadi komoditas, bukan tempat untuk mulai membangun negara," ujar Ade dalam jumpa pers di kantor ICW, Minggu (28/4/2013).

Menurutnya, pemerintah saat ini mengaburkan fungsi pendidian sebagai hak warga negara dam hak konsumen. Pendidikan, kata Ade, kini kian mahal sehingga hanya mampu diakses oleh mereka yang memiliki harta. "Pendidikan hanya bisa diakses segelintir orang. Program seperti RSBI, BHP, hingga undang-undang Perguruan Tinggi ini memperlihatkan bahwa pemerintah melepas secara perlahan tanggung jawabnya," kata Ade.

Ade menambahkan, dunia pendidikan Indonesia juga kian tercoreng dengan adanya perkara kasus korupsi dalam proyek-proyek perguruan tinggi negeri yang menyeret sejumlah anggota Dewan.

"Sekolah dan peguruan tinggi yang seharusnya bersih malah tidak bebas dari korupsi. Jadi sangat jelas, setahun terakhir ini visi pendidikan kita tidak jelas. Ini masalah besar pendidikan kita ke depan," tutur Ade.

Rencananya, ICW bersama elemen masyarakat lain seperti Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), Front Pemuda Indonesia (FPPI), Sekolah Tanpa Batas (STB), ICW, Solidaritas Anak Jalanan untuk Demokrasi (SALUD), Koalisi Pendidikan, Aliansi Orang Tua Murid, Serikat Guru Tangerang (SGT), Front Aksi Mahaiswa Semanggi Atma Jaya (FAMSI Atma Jaya), dan Mahasiswa Uhamka akan turun ke jalan mendesak Ujian Nasional dan Kurikulum 2013 dihapuskan. Mereka juga menuntut agar Mendikbud mundur dari jabatannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com