JAKARTA, KOMPAS.com — Persatuan Guru Republik Indonesia menolak penggunaan hasil ujian nasional di tingkat SMA sebagai tiket masuk perguruan tinggi negeri melalui Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2013. Ketua Umum PGRI Sulistiyo mengatakan, sikap ini diambil menyusul temuan kekacauan UN di lapangan.
"Kami menolak hasil UN dipakai tiket masuk PTN. Ini juga berkaitan dengan banyaknya temuan pada UN 2013 oleh PGRI," ujar Sulistiyo seusai bertemu dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, Selasa (30/4/2013).
Tanpa menjelaskan lebih detail tentang temuan PGRI, Sulistiyo menyampaikan bahwa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga menunjukkan sikap tidak percaya kepada sekolah, guru dan siswa peserta UN dengan menerapkan kebijakan 20 variasi soal UN.
"Ini memprihatinkan, tetapi ini wujud tidak percaya kepada guru, kepala sekolah, dan anak didik. Semakin diberi kepercayaan, sebenarnya akan semakin baik," katanya.
PGRI juga mendesak agar Kemdikbud segera mengumumkan hasil audit dan investigasi yang dilakukan oleh Inspektorat Jenderal Kemdikbud kepada masyarakat. Sulistiyo mengatakan bahwa hasil investigasi perlu diumumkan agar tidak ada tudingan dan tuduhan pada pihak Kemdikbud lagi apabila memang terbukti tidak bersalah.
"Kami mendorong pemerintah untuk segera mengumumkan hasil audit. Jangan membuat masyarakat berprasangka," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.