Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Apa di Kompas Corner?

Kompas.com - 03/05/2013, 11:46 WIB
Caroline Damanik

Penulis

SERPONG, KOMPAS.com - Untuk membuka ruang interaksi bagi para mahasiswa dan siswa, Kompas Corner menjangkau kampus. Kompas Corner pertama di kampus diresmikan di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Kompas Corner diharapkan bisa membantu dan memudahkan para sivitas akademika mengakses informasi dalam menyelesaikan tugas perkuliahan.

Lantas, apa saja yang difasilitasi oleh Kompas Corner?

Begitu masuk ruangan, persis di seberang mata, ada rak berwarna putih sepanjang 3 meter dan tinggi setengah meter yang berisi buku-buku dari Penerbit Buku Kompas.

Di sebelahnya, ada layar proyektor berukuran besar. Jika mendongak sedikit, ada proyektor LCD yang menggantung di atas. Fasilitas ini bisa digunakan saat mahasiswa menggelar diskusi atau acara terbatas, seperti bedah buku dan bedah film.

Kompas Corner dilengkapi dengan fasilitas yang memudahkan para mahasiswa untuk mengakses informasi dari Pusat Informasi Kompas (PIK), yaitu bank data dan informasi milik Kompas. Pada saat peresmiannya, Kamis (2/5/2013), di UMN, sudah ada dua paket komputer yang tersambung dengan internet.

Melalui komputer ini, mahasiswa bisa mendapatkan informasi dari PIK. Jika menginginkan akses penuh ke PIK, para mahasiswa bisa membeli voucher yang juga dijual di Kompas Corner. Di sisi kanan pintu masuk, dekat komputer, ada pojok etalase merchandise Kompas yang juga berfungsi sebagai meja pendaftaran.

Begitu masuk, suasana modern memang langsung menyeruak. Konsep green futuristic ditandai dengan dominasi warna putih dan hijau di ruangan ini.

Warna putih mendominasi dinding dan segala bentuk hiasan dan frame foto yang menggantung serta rak buku. Warna hijau hadir dalam bentuk karpet berbentuk rumput buatan. Di atas karpet itu ada bangku-bangku kecil berbentuk silinder berwarna-warni berikut meja dalam ukuran yang sama pula.

Mebel yang digunakan menggunakan analogi honeycomb atau sarang lebah yang mengandung madu dan bermanfaat bagi manusia. Madu dianalogikan sebagai informasi yang dihadirkan oleh Kompas kepada khalayak, sementara lebah madu pekerja adalah sinergi Kompas yang menyampaikan informasi tersebut.

Dioperasionalkan mahasiswa

Ketua BEM UMN, Kevin Hartadi, yang juga adalah Ketua Pengurus Kompas Corner, mengatakan, sudah memikirkan cara mengoperasionalkan ruangan ini ke depannya. Setiap kelompok mahasiswa diberi kesempatan untuk menggunakan Kompas Corner sebagai tempat berdiskusi atau hanya sekadar membaca buku. First come, first served.

Sementara untuk menjaga kebersihan, para pengunjung dilarang masuk ke ruangan dengan menggunakan alas kaki.

"Saya yakin teman-teman akan datang ke sini karena mereka butuh. Ada program-program yang mengembangkan skill mereka, misalnya softskill, ada event-event juga yang akan dijalankan," tutur Kevin.

GM Marketing and Business Development UMN, Arif Setiadi mengatakan, kampus akan terus mendorong para pengurus Kompas tak hanya mendukung pengurus untuk mengaktifkan Kompas Corner. Selain itu, tak hanya mahasiswa, para siswa yang datang ke UMN dalam rangka campus visit juga akan diajak untuk menikmati manfaat Kompas Corner.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com