”Tunggu saja hasilnya,” ujar Nuh seusai sosialisasi Kurikulum 2013 pada sekolah-sekolah sewilayah eks Karesidenan Semarang di Universitas Negeri Semarang, Jawa Tengah.
Investigasi internal tersebut oleh sejumlah pihak dinilai tidak cukup. Masih diperlukan investigasi lain secara independen.
Di Solo, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin menyatakan, UN 2013 jelas amburadul. Oleh karena itu, perlu dicari siapa yang bersalah dan bertanggung jawab.
”Harus ada investigasi oleh tim investigasi independen, bukan tim investigasi internal Kementerian Pendidikan Nasional. Harus ada sanksi karena menyangkut nasib orang lain,” ujar Din.
Ketua Komisi X DPR Agus Hermanto mengungkapkan, panitia kerja evaluasi UN yang telah dibentuk akan segera membahas persoalan karut-marut UN untuk menentukan langkah yang harus ditempuh selanjutnya.
”Yang terpenting, kita tak bisa menghakimi dari satu sisi. Kita harus tetap laksanakan apa yang harus dilaksanakan,” tutur Agus.
Terkait kesiapan UN SD, Nuh mengatakan bahwa sudah jauh lebih baik daripada kesiapan UN SMA.
Sejak keterlambatan distribusi soal UN SMA di 11 provinsi yang disebabkan percetakan PT Ghalia Indonesia, Kemdikbud mengambil alih proses percetakan soal ke berbagai percetakan lain. Percetakan langsung dilakukan di provinsi masing-masing, termasuk untuk UN SD.