JAKARTA, KOMPAS.com - Akibat pengurangan jumlah sasaran sekolah pada kurikulum baru, tender buku yang semestinya sudah mulai ikut terkena imbasnya. Hal ini diakui oleh Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Musliar Kasim, bahwa tender buku mundur waktunya.
"Iya mundur. Karena kemarin itu kita sasarannya 30 persen. Turunnya sasaran maka harus dihitung ulang lagi," kata Musliar di Jakarta, Rabu (8/5/2013).
Penghitungan ulang tersebut berkaitan dengan jumlah eksemplar dan nominal harga satuan produksinya. Pasalnya, hal tersebut harus teliti dilakukan karena akan dimasukkan pada anggaran yang tentu saja turun dari Rp 2,49 triliun tersebut.
"Berapa sasarannya dan biaya nominalnya tendernya itu diperhitungkan benar. Karena biaya untuk mencetak buku sepuluh ribu dengan cetak seribu itu beda," jelas Musliar.
Beberapa waktu lalu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh juga membenarkan bahwa eksemplar buku akan turun dari jumlah yang ditentukan sebelumnya. Hal ini mengikuti pemotongan habis jumlah sasaran sekolah menjadi 6.410 sekolah.
"Eksemplar buku jelas berkurang. Jumlah sekolah berkurang, ya pasti eksemplar bukunya berkurang. Dan ini juga berkaitan dengan distribusinya," tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.