Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Linus, Penemu Kecil dengan Gagasan Besar

Kompas.com - 20/05/2013, 11:01 WIB
Harry Susilo

Penulis

Sejak usia delapan tahun, Linus Nara Pradhana mulai menyenangi dunia penelitian. Bagi siswa kelas VIII SMP tersebut, eksperimen pun menjadi semacam arena bermain dan belajar. Tak heran jika ia kini meraih berbagai penghargaan berkat penemuannya.

Penemuan Nara yang berhasil menyabet prestasi internasional adalah helm berpendingin (gel-coated helmet). Inovasinya itu menyabet medali emas dalam International Exhibition for Young Inventors, di Bangkok, Thailand, pertengahan 2012.

Nara yang kini berusia 14 tahun ini mengungguli 261 peserta lain dari seluruh penjuru dunia. Helm temuannya dinilai sederhana, tetapi memiliki manfaat besar dan aplikasinya cukup mudah. ”Awalnya ada yang meragukan kalau (helm) itu buatan saya, tapi ada juga yang mendukung,” ujar Nara.

Nara awalnya menciptakan helm bertempurung yang diisi air. Karena cepat menguap, helm ini lalu disempurnakan dengan menggunakan gel sodium polyacrylate (dapat ditemukan dalam popok bayi) yang diletakkan di atas tempurung helm dan dapat menampung air berkapasitas 100 mililiter.

Dengan kandungan air itu, helm berpendingin ini dapat menurunkan suhu di dalam helm hingga 21 persen. Hasil kerja keras ini pun akhirnya dipatenkan dan membuat produsen helm, PT Sentral Bahana Ekatama (SBE), tertarik memproduksinya secara massal.

Rasa ingin tahu

Di luar kegiatan eksperimen, keseharian Nara tak jauh berbeda dari teman sebayanya. Di suatu siang, sekitar pukul 13.30, seusai pulang sekolah dari SMP Kristen Petra 5 Surabaya, Jawa Timur, Nara dijemput Florentina Rinawati, sang ibu.

”Selain hari Sabtu, biasanya dia pulang sekolah naik angkutan umum sama temannya. Cuma hari ini saya memang pengin jemput,” kata Rina yang menjemput dengan mobil.

Di sekolah, anak berambut pendek ini adalah sosok yang riang dan memiliki banyak teman. Di antara teman sekelasnya, Nara bukanlah siswa dengan prestasi akademis yang menonjol. Namun, ia dikenal memiliki rasa ingin tahu yang besar. ”Nara paling sering tanya sama guru, terutama kalau mata pelajaran yang hafalan,” kata Daniel Marcel (14), teman sekelas Nara.

Sepulang sekolah, Nara mengikuti les mata pelajaran Matematika dan Fisika selama 1,5 jam setiap Senin-Jumat. Sisanya, Nara lebih banyak menghabiskan waktu di rumah untuk belajar, membaca buku, dan menonton program dokumenter di televisi.

Didasari rasa ingin tahunya yang besar, Nara senang mengutak-atik benda elektronik yang ada di rumah. ”Dia memang usil, suka bongkar-pasang barang,” kata Rina. Selain itu, Nara juga kerap melontarkan bermacam ide kepada orangtuanya.

Ide-ide ”nyeleneh” Nara justru berawal dari hal sederhana. Saat menciptakan helm berpendingin, misalnya, gagasan Nara itu muncul karena dia merasa iba terhadap ayahnya yang kerap kepanasan saat mengendarai sepeda motor pada siang hari.

Dengan bantuan sang ayah, Gunawan Siswoyo, Nara kemudian mencari tahu formula yang cocok dan mencobanya berulang-ulang hingga akhirnya berhasil menemukan helm berpendingin dengan bahan gel sodium polyacrylate tersebut.

Gunawan berperan cukup besar di balik berbagai penemuan Nara. Hampir 30 tahun Gunawan menjadi guru mata pelajaran karya ilmiah sekaligus elektro di SMP Kristen Petra 3.

”Ide awal selalu dari Nara. Saya hanya membantu mengarahkan untuk mewujudkan ide-idenya itu,” ucap Gunawan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com