Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Organisasi Guru Apresiasi Lelang Jabatan Kepsek

Kompas.com - 02/01/2014, 18:59 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Retno Listyarti memberikan apresiasi pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan karena mendukung kebijakan lelang jabatan kepala sekolah di DKI Jakarta. Meski begitu, pelaksanaan kebijakan baru ini harus diawasi ketat agar tak terjadi praktik kolusi dalam pelaksanaannya.

"Di antara berbagai masalah, ada hal yang harus diapresiasi dari Kemendikbud, yaitu dukungan Mendikbud atas kebijakan seleksi terbuka lelang jabatan kepala sekolah yang dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta," kata Retno saat menyampaikan catatan akhir tahun pendidikan nasional 2013, di Kantor LBH Jakarta, Kamis (2/1/2014).

Retno menambahkan, Dinas Pendidikan DKI Jakarta kerap berargumentasi bahwa sistem lelang jabatan terbuka kepala sekolah tersebut melanggar Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 28 tahun 2010. Namun, Mendikbud Mohammad Nuh di berbagai kesempatan menyatakan dukungannya atas sistem rekrutmen kepala sekolah yang dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebagai upaya memperoleh kepala-kepala sekolah yang berkualitas.

Secara pribadi ia juga menganggap lelang jabatan kepala sekolah sebagai sebuah alternatif baru dalam penentuan para pemimpin sekolah. Retno percaya, pelaksanaan yang baik dan transparan menjadi kunci peningkatan kualitas pendidikan nasional.

"Persoalan kolusi serta cara-cara tidak sehat yang mungkin terjadi demi perolehan jabatan kepala sekolah juga perlu dicermati. Transparansi akan melahirkan pemimpin sekolah yang andal, asalkan sistem rekrutmen ini dilakukan tanpa kecurangan dan pungli sehingga diperoleh kepala sekolah yang mumpuni," pungkasnya.

Sebelumnya, FSGI menyatakan masih banyak permasalahan krusial di dunia pendidikan nasional di tahun 2013. Selain kurikulum, masalah lainnya adalah korupsi dan pungutan liar,  keterlambatan pelaksanaan ujian nasional, ancaman diberangusnya hak guru dalam berorganisasi, rendahnya kualitas buku ajar, sampai banyaknya kasus kekerasan di lingkungan sekolah dan kampus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com