Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mapala UI Arungi Keganasan Jeram-jeram Sungai Lariang

Kompas.com - 19/02/2014, 20:54 WIB
Latief

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com - Tim Ekspedisi Mahasiswa Pencinta Alam Universitas Indonesia (Mapala UI) akan mengarungi jeram-jeram Sungai Lariang dan menjelajahi hutan Taman Nasional Lore Lindu (TNLL) di Sulawesi Tengah. Ekspedisi ini dilakukan untuk mengamati kondisi terkini TNLL di sisi DAS Lariang.

Tim ekspedisi beranggotakan 16 orang itu akan bertolak ke TNLL pada Jumat (21/2/2014). Selama dua minggu, tim tersebut akan menjajal keganasan jeram-jeram Sungai Lariang dan menyusuri hutan TNNL. Tim kembali ke Jakarta pada 8 Maret 2014 mendatang. 

Penanggungjawab Teknis Pengarungan, Kurniadi Sukma Wijaya, menuturkan, arung Sungai Lariang itu dilakukan menggunakan dua perahu karet. Rencananya, tim memulai rute pengarungan itu dari Desa Bomba, Kecamatan Lore Selatan, Kabupaten Poso dan akan berakhir di Gimpu, Kecamatan Kulawi, Kabupaten Donggala.

"Jarak yang mereka tempuh kurang lebih 60 kilometer. Kami memulainya pada Kamis, 27 Februari, dan ditargetkan selesai pada Selasa, 4 Maret mendatang," kata Kurniadi kepada Kompas.com, Rabu (19/2/2014).

Namun, sebelum melakukan pengarungan, tim ekspedisi akan melakukan pemetaan jeram terlebih dahulu. Mereka juga akan mengamati titik-titik jeram yang nantinya akan dilalui oleh perahu.

"Pemetaan ini juga penting untuk menjaga keamanan, jika terjadi kecelakaan. Dari pemetaan itulah kami bisa menentukan titik-titik untuk dijadikan rute penyelamatan," ujar Kurniadi. 

Selain internsif latihan fisik, Kurniadi mengatakan, tim ekspedisi ini telah merancang persiapan kurang lebih dua bulan. Untuk kemampuan berarung jeram, tim telah melakukan serangkaian latihan di Sungai Citarik, Sukabumi, dan menggelar simulasi ekspedisi di Sungai Cimanuk, Garut, Jawa Barat.

Wisata arung jeram

Sungai Lariang merupakan "batas alam" bagi TNLL di sisi barat daya taman nasional itu. Sungai ini terletak pada posisi geografis 1° 10’ LS – 2° 29’ LS dan 119° 16’ BT – 120° 31’ BT, berada di 3 provinsi, yaitu Provinsi Sulawesi Tengah, Provinsi Sulawesi Selatan dan Provinsi Sulawesi Barat.

Lariang merupakan salah satu DAS utama di Wilayah Sungai Palu Lariang. Dengan luas keseluruhan daerah pengaliran sungai sebesar 7.069 km² (atau sekitar 49 % dari luas total WS Palu-Lariang), menjadikan DAS Lariang sebagai daerah aliran sungai terbesar di Wilayah Sungai Palu-Lariang.

Sungai Lariang pertama kali dibuka untuk wisata arung jeram oleh operator Arung Jeram Internasional SOBEK pada akhir tahun 1980-an. Setelah itu, beberapa kelompok pecinta alam menjajal liarnya jeram-jeram sungai ini, yaitu Aranyacala Universitas Trisakti pada 1997, Mapagama Universitas Gajah Mada pada 1999, serta Mahitala Universitas Katholik Parahyangan pada 2001.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com