Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa dan Ibu Rumah Tangga Sasaran Kampanye Pengelolaan Keuangan

Kompas.com - 05/05/2014, 20:20 WIB
KOMPAS.com - Mahasiswa dan ibu rumah tangga menjadi sasaran kampanye pemahaman (literasi) pengelolaan keuangan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Adalah Direktur Literasi & Edukasi OJK Agus Sugiarto yang mengatakan hal itu saat membuka kampanye tersebut bersama Direktur Utama PT Bank Danamon Indonesia Tbk Henry Ho di Pasar Baru Jalan Juanda, Kota Bekasi pada Senin (5/5/2014). "Kampanye ini menyasar mahasiswa dan ibu rumah tangga," katanya.

Menurut Agus, kampanye yang akan berlangsung sampai dengan Minggu (11/5/2014) di 14 kota meliputi 20 lokasi seluruh Indonesia itu berangkat dari survei OJK setahun silam. Kesimpulan survei itu menunjukkan kalau dari setiap 100 penduduk Indonesia, 58 di antaranya sudah menggunakan produk-produk jasa keuangan seperti perbankan dan asuransi. Dari jumlah 58 tadi, 36 orang sudah memunyai tabungan.

Agus menambahkan, survei juga menunjukkan catatan kalau dalam rumah tangga, peran ibu sebagai pengelolaan keuangan terbilang besar. Tantangannya adalah para ibu tersebut mesti mendapat tambahan pengetahuan dan edukasi mengenai pengelolaan tersebut. "Mahasiswa menjadi sasaran pula untuk mampu mengelola keuangan saat akan memasuki dunia kerja," imbuh Agus.  

Pihak OJK dalam kesempatan itu menggandeng program Danamon Simpan Pinjam (DSP) yang memunyai komunitas ibu rumah tangga seperti di Bekasi. "Saya juga sudah ikut program DSP sekitar lima tahun lebih," kata salah seorang anggota komunitas Kania Rusmiati dalam kesempatan tersebut.

Pada tahap pertama kampanye, tambah Agus, OJK menyiapkan 20 mobil unit Si Mobil Literasi Keuangan (Si Molek). "Pada tahap berikutnya, kami akan menambah 20 unit mobil lagi,"kata Agus yang juga didampingi oleh Direktur Perbankan Mikro Danamon Minhari Handikusuma.

Kekeluargaan

Lebih lanjut, Kania Rusmiati, sempat menuturkan pengalamannya soal pengelolaan keuangan dalam keluarga. Istri dari Dede Suhana ini bahu-membahu bersama suami mengembangkan usaha es sekoteng dan somay. "Kami jatuh bangun mengelola usaha ini," kata perempuan asal Bandung, Jawa Barat ini.

Kania mengatakan, selepas bekerja delapan tahun di Es Oyen di Jalan Bungsu, Bandung, pada sekitar 1980, Dede mencari peruntungan di Jakarta. Usaha yang ditekuni tetap sama seperti saat di Es Oyen yakni es sekoteng dan somay. "Warung pertama di Jalan Melawai, Jakarta," kenangnya.

Namun begitu, usaha itu tidak lama berjalan. Dede yang menikahi Kania pada 1992, sempat membuka lokasi usaha baru di Cinere, Depok. Empat tahun di sana, usaha berpindah ke Bandung. "Di Bandung sempat lima tahun," kata Kania.

Kemudian, pada 2003, Dede dan Kania hijrah ke Rawalumbu, Kota Bekasi. Dari Kota Patriot itulah, usaha keduanya mulai membuahkan hasil.

Dede dan Kania awalnya membuka usaha di teras toko Indomaret di Perumahan Kemang Pratama Bekasi. Pada bulan pertama, mereka tidak perlu membayar uang sewa tempat sebesar Rp 300.000 per bulan. "Bulan kedua menyewa, kami baru mampu membayar separuh," katanya.

Pada bulan ketiga, lanjut Kania, barulah usaha mereka sedikit demi sedikit mendapat respons pembeli. Kalau pun hingga kini mereka memunyai sembilan gerai antara lain di Kemang Pratama, di Perumahan Dukuh Zamrud, kawasan Kranji, Summarecon, Pondok Gede, dan dua gerai di perumahan Taman Galaxi, serta di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Kania mengaku kesuksesan itu berangkat dari kemampuan pengelolaan keuangan. "Setiap hari, saya sudah menyiapkan pos-pos pengelolaan keuangan mulai dari dana untuk membeli kelapa, bahan somay, gaji karyawan sampai dengan urusan biaya rumah tangga," terang Kania yang memunyai sekitar 25 karyawan ini.   

Sejatinya, lanjut Kania, kemampuan meraih omzet rata-rata mulai dari Rp 600.000 sampai dengan Rp 4 juta per hari dari masing-masing gerai juga berawal dari bantuan pendanaan dari DSP. Bisnis berlabel "Es Sekoteng dan Somay Mang Dede"  itu sudah tiga kali mendapat bantuan kredit dari DSP masing-masing Rp 60 juta, Rp 250 juta, dan Rp 400 juta. "Kami sampai sekarang selalu bisa melunasi cicilan," terang ibu empat orang anak ini.

Kania juga menerangkan kalau saat ini dirinya ikut terbantu dalam mengelola keuangan dari pihak DSP. "Sampai sekarang, masih ada orang DSP yang datang ke rumah. Saya senang karena pendekatannya kekeluargaan,"demikian Kania Rusmiati.


Josephus Primus Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menghelat kampanye program literasi atau pemahaman keuangan untuk masyarakat bersama Bank Danamon di Pasar Baru Kota Bekasi di Jalan Juanda pada Senin (5/5/2014). Direktur Utama Bank Danamon Henry Ho (kiri) dan Direktur Literasi dan Edukasi OJK Agus Sugiarto (kanan) saat meresmikan Si Molek (Mobil Literasi Keuangan). Untuk tahap awal, tersedia 20 unit mobil yang menjadi sarana kampanye pada 14 kota di seluruh Indonesia. Kampanye berlangsung sejak Senin ini sampai dengan Minggu (11/5/2014).


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com