Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendikbud: UN Ibarat Lompat Galah

Kompas.com - 16/05/2014, 20:34 WIB
Laila Rahmawati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) M Nuh mengibaratkan UN layaknya pertandingan lompat galah. Hal itu ia sampaikan untuk menjelaskan kelogisan rata-rata UN selama dua tahun ini yang tak jauh berbeda.

"Rata-rata UN selama dua tahun ini memang 6, tapi tingkat kesulitan soal bertambah. Ibaratnya lompat galah. Tinggi galahnya sama, tapi medan menuju galahnya itu yang kita persulit," kata Nuh di Kemendikbud, Jumat (16/5/2014).

Tahun ini, rata-rata nilai UN SMA/SMK/MA/MAK secara nasional adalah 6,12, sedangkan rata-rata tahun 2013 adalah 6,35. Sementara itu, rata-rata nilai sekolah (nilai rapor) tahun 2014 secara nasional adalah 8,39. Hal itu tak jauh berbeda dengan rata-rata nilai sekolah tahun 2013, yaitu 8.40.

Adanya perbedaan yang begitu jauh itulah yang membuat Nuh yakin UN diperlukan dalam proses SNMPTN. "Kalau kita cuma pakai nilai rapor (nilai sekolah), nilai 8 itu banyak sekali. Bagaimana kita bisa menyeleksinya? UN diperlukan sebagai distinctive function. Mana yang juara bener-bener, mana yang cuma juara di satu titik," katanya.

Nuh menambahkan, UN itu ibarat pertandingan nasional, sedangkan rapor bak pertandingan domestik. "Pertandingan domestik nilainya 8. Begitu kita pertandingkan nasional, enam nilainya. Jadi itu yang menjadi landasan (UN diperjuangkan sebagai syarat penilaian SNMPTN). Rata-rata 8 itu apa ndak curang? Susah kita (menyelidikinya) karena itu urusan domestik rumah tangga," ujarnya.

Menurut Nuh, nilai rapor mencerminkan apa yang diajarkan, sedangkan nilai UN menunjukkan apa yang seharusnya dicapai berdasarkan standar nasional. Keduanya digabungkan bersama dengan prestasi akademik dan nonakademik menjadi satu kesatuan sehingga penilaian SNMPTN berdasarkan pencapaian anak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com