Mendikbud: Penggantian Dirjen PAUDNI Tak Terkait JIS

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh mengatakan, berakhirnya masa jabatan Lydia sama sekali tidak ada hubungannya dengan kasus kejahatan seksual di Jakarta International School yang tengah ditangani Lydia.

"Eselon 1 tidak setiap saat serta-merta dilakukan pergantian," kata M Nuh, seusai melantik sejumlah pejabat eselon 1 dan 2 serta rektor perguruan tinggi negeri di Kemendikbud, Senin (26/5/2014).

"Jadi gini, apa betul penggantian PAUD terkait JIS? Saya tinggal tanya, JIS kapan munculnya? Bulan April. Sedangkan pengusulan penggantian Januari tanggal 7," lanjut Nuh.

Menurut Nuh, wacana berakhirnya masa jabatan Lydia telah direncanakan sejak 3 bulan yang lalu. Begitu pun surat keputusannya, telah turun. "SK sudah turun 2 atau 3 minggu yang lalu," ujar Nuh.

Lydia diketahui tengah menangani kasus kekerasan seksual yang terjadi di Taman Kanak-kanak Jakarta International School (JIS). Beberapa waktu lalu Lydia melontarkan pernyataan mengejutkan tentang Kepala JIS Tim Carr.

"Timothy Carr atau Tim Carr harus diperiksa karena terindikasi paedofil. Begitu juga dengan wali kelasnya," ujar Lidya, seperti dilansir kantor berita Antara, dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (23/5/2014).

Pihak JIS langsung membantah tuduhan tersebut. "Tuduhan tersebut jelas salah. Hal itu dibuat tanpa bukti, yang mencemarkan nama baik Pak Carr," ujar Kartini Muljadi, kuasa hukum JIS dalam konferensi pers di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Sabtu (24/5/2014).

Menurut Kartini, Timothy Carr tidak pernah berurusan dengan hukum. Bahkan, kata Kartini, Carr selama ini selalu membantu kepolisian dalam melakukan penyelidikan kasus kejahatan seksual di JIS.

Saat dikonfirmasi kemudian, Lydia mengatakan tudingan terhadap Carr bukan murni dari dia, melainkan dari berbagai informasi dari masyarakat.

"Ada suara masyarakat yang menyebutkan bahwa Tim Carr itu terindikasi paedofil," kata Lydia saat dikonfirmasi, Minggu (25/5/2014).

Dia menceritakan, perkataan bahwa Carr terindikasi paedofil itu dia ucapkan ketika konferensi pers di kantor Kemendikbud, Jumat (23/5/2014) lalu. Menurut dia, pada saat itu terdapat salah persepsi yang ditangkap oleh peliput yang datang.