Rerata Biaya Pendidikan di Indonesia Naik 15 Persen

Kompas.com - 11/06/2014, 17:57 WIB
KOMPAS.com - Rerata biaya pendidikan di Indonesia naik 15 persen per tahun. Kenyataan ini menjadi tantangan bagi banyak kalangan, khususnya orang tua menyiasati pembiayaan pendidikan sejak dini. "Lebih cepat lebih baik," kata  Wakil Presiden Direktur Prudential Indonesia Rinaldi Mudahar saat memperkenalkan alat bantu terpadu bagi tenaga pemasaran Prudential bagi nasabah maupun calon nasabah pada Rabu (11/6/2014).

Rinaldi menerangkan yang dimaksud dengan "lebih cepat lebih baik" adalah upaya orang tua mempersiapkan dana pendidikan anak dengan mengumpulkan dana segera mungkin. Cara ini lebih efektif ketimbang mempersiapkan asuransi pendidikan tinggi, misalnya, tatkala anak berusia 15 tahun. "Kalau persiapan dana pendidikan tinggi baru disiapkan orang tua saat anak berusia 15 tahun, misalnya, orang tua akan bertindak terburu-buru,"kata Rinaldi yang dalam kesempatan tersebut didampingi oleh Presiden Direktur Prudential Indonesia William Kuan dan Direktur Komunikasi dan Pemasaran Korporasi Prudential Indonesia Nini Sumohandoyo.

Sementara itu, Rinaldi menerangkan, alat bantu terpadu bagi tenaga pemasaran Prudential untuk nasabah maupun calon nasabah merencanakan masa depan keuangan diberi nama Pru Partner. Fitur-fitur pada Pru Partner yang dapat digunakan pada piranti iPad bersistem operasi minimal iOS versi 5 dan tablet Android bersistem operasi minimal Android 4.1 (Jellybean) meliputi empat pokok informasi yakni informasi perusahaan, video edukasi mengenai pentingnya asuransi, penawaran-penawaran terbaru Prudential, dan kategori produk yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan nasabah.

Josephus Primus Prupartner merupakan alat bantu terpadu bagi tenaga pemasar PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) memberikan pemahaman bagi nasabah maupun calon nasabah merencanakan masa depan keuangan.

Rinaldi menambahkan, Pru Partner yang dirilis sejak tiga bulan silam akan memberi bantuan bagi 20.000 tenaga pemasar Prudential pada 130 kota di Indonesia. "Dengan piranti ini, tenaga pemasar bisa tampil lebih percaya diri. Dengan demikian, para tenaga pemasar bisa lebih tenang saat berdialog dengan nasabah maupun calon nasabah,"kata William Kuang menekankan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau