Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ikatan Alumni Jangan Cuma Kumpul-kumpul

Kompas.com - 19/07/2014, 20:37 WIB
KOMPAS.com - Ikatan alumni sekolah jangan cuma kumpul-kumpul. "Karena, kalau cuma kumpul-kumpul saja, ya tidak bisa berbuat apa buat sekolah," kata Dewan Pembina Yayasan Alumni Sekolah Islam Al Azhar (ASIA) Delapan Tujuh Ismail Ning dalam perbincangan menjelang berbuka puasa pada Sabtu (19/7/2014) di Auditorium PTIK, Jakarta Selatan.

Dalam kesempatan itu, imbuh pria berkacamata tersebut, pihaknya menghelat acara "Buka Puasa Bersama 1001 Anak Dhuafa dan Yatim". "Kami adalah lulusan SMA Al Azhar pada 1987,"kata Komisaris Lippo Group ini.

Namun demikian, lanjutnya, yayasan membuka diri untuk semua mantan siswa Al Azhar baik yang hanya bersekolah mulai dari sekolah dasar (SD) maupun sekolah menengah pertama (SMP). "Yayasan ini bentuk badan hukum ikatan alumni," tutur Ismail yang pada masa itu bersekolah di Al Azhar Jalan Sisingamangaraja, Jakarta Selatan ini.

Lebih lanjut, Ismail memandang penting kerja sama ikatan alumni dengan sekolah almamater. Khususnya di bidang bantuan pendidikan. Pasalnya, masih banyak siswa yang memiliki prestasi tetapi tidak memunyai kemampuan secara finansial.

Sementara itu, Ismail mengakui, ikatan alumni pastinya memiliki jaringan yang luas. Alumni yang tersebar bekerja maupun berusaha di berbagai bidang menjadi potensi yang bermanfaat untuk membantu almamater memberi perhatian khusus bagi para siswa berprestasi tadi. "Kami menarik teman-teman yang berhubungan dengan perusahaan atau yayasan lain untuk menjalankan program," kata sosok yang menjadi kakak kelas setahun dengan Menteri Perdagangan Kabinet Indonesia Bersatu Jilid 2 Muhammad Lutfi kini.

Ismail memaparkan, satu dari lima pilar yayasan adalah pendidikan. "Makanya kami menjadikan program ini sebagai program tetap. Ini program paling penting dan paling mudah dikerjakan,"kata pria kelahiran 30 Oktober 1968 ini.

Jadilah, lanjutnya, ASIA Delapan Tujuh melakukan kerja sama dengan Yayasan Pesantren Islam Al Azhar pemilik Sekolah Islam Al Azhar. Menurut penuturan Ismail Ning, beberapa sekolah yang masuk dalam pengelolaan Yayasan Pesantren Islam Al Azhar ini adalah yang berada di Jalan Sisingamangaraja, Pejaten, dan Kemandoran. "Kami mengukuhkan kerja sama ini pada September 2012," kata pemilik nama komplet Masagoes Ismail Ning ini.

Untuk program ini, terang Ismail Ning, pihak yang diajak bekerja sama adalah Lippo Group. Kerja sama tersebut berbentuk bea siswa selama tiga tahun penuh bersekolah di SMA Al Azhar yang masuk dalam pengelolaan Yayasan Pesantren Islam Al Azhar. Program ini sudah berjalan sejak tahun ajaran 2013.

Primus Dua dari empat siswa penerima bea siswa kerja sama Yayasan Alumni Sekolah Islam Al Azhar (ASIA) Delapan Tujuh dengan Lippo Group yakni Rakha Ghazy Tahara (kedua dari kiri) dan Rea Tsania (ketiga dari kiri) diapit Dewan Pembina ASIA Delapan Tujuh Ismail Ning (paling kiri) dan Presiden Lippo Group Theo Sambuaga (paling kanan). Foto diambil pada Sabtu (19/7/2014).

Data termutakhir sebagaimana disampaikan Ismail Ning, ada empat siswa yang mendapat bea siswa untuk bersekolah di SMA Islam Al Azhar 3, Jakarta. Para penerima bea siswa itu adalah Rakha Ghazy Tahara, Rea Tsania, Evy Rachmania, dan Nicky Puri Indah Sari. Para siswa itu total mendapat biaya Rp 360 juta. "Seluruh biaya sekolah dibayar di muka," kata putra pasangan konglomerat Indonesia Hasyim Ning dan Ratna Maida Ning.

Sementara itu, Presiden Lippo Group Theo Sambuaga yang hadir pada kesempatan pemberian bea siswa itu berpesan agar para siswa bisa memetik manfaat dari kerja sama tersebut. "Saya pesan anak-anak tetap harus rajin belajar,"demikian Theo Sambuaga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com