”Kami yakin pendaftar akan bertambah. Kami mengundang putra-putri terbaik bangsa untuk mengisi posisi rektor Universitas Indonesia (UI) 2014-2019. UI membutuhkan pemimpin yang mampu lebih lagi mengembangkan potensi-potensi di UI untuk kemajuan pendidikan tinggi dan bangsa,” papar Debie Dahlia, Sekretaris Panitia Penjaringan dan Penyaringan Calon Rektor UI (P3CR), di Jakarta.
Menurut Debie, dari pendaftar yang ada, P3CR akan menyerahkan tujuh nama calon rektor tersaring kepada Majelis Wali Amanat (MWA) UI. Lalu, MWA akan memilih tiga dari tujuh nama tersaring. Rektor terpilih bakal dilantik pada 27 November.
Ketua Panitia Khusus Pemilihan Rektor UI Amal Chalik Sjaaf menambahkan, UI membutuhkan pemimpin yang berwawasan luas mengenai pendidikan tinggi, berintegritas, berkomitmen, dan memiliki kepemimpinan tinggi, serta kreatif mengembangkan potensi UI sebagai mercusuar peradaban bangsa.
Guru bangsa
Sementara itu, Farid A Moeloek, anggota MWA UI, berharap UI bukan hanya mengajar untuk menghasilkan lulusan sarjana dan pascasarjana berkualitas yang dibutuhkan negeri ini. ”Tetapi, UI juga harus bisa membimbing negara ini, jadi guru bagi bangsa. UI harus bisa ikut menyelesaikan masalah bangsa,” ujar Farid.
Menurut Farid, peran UI selama ini tidak terbatas pada pendidikan. Sepanjang sejarah UI, banyak pemimpin, dosen, dan lulusan yang memegang jabatan penting di pemerintahan, sebagai kontribusi untuk terlibat dalam memajukan pembangunan di berbagai sektor. (ELN)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.