Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
ADVERTORIAL

Pertamina Dukung Pemanfaatan Energi Alternatif di Dunia Pendidikan

Kompas.com - 06/10/2014, 18:31 WIB
advertorial

Penulis

Pembakaran bahan bakar fosil merupakan sumber utama dari karbon dioksida dan dipercaya sebagai penyebab pemanasan global. Untuk itu, banyak pengujian sumber energi alternatif dilakukan sebagai pengganti bahan bakar fosil yang merusak lingkungan dan bisa habis sewaktu-waktu.

Sumber energi alternatif memiliki banyak kelebihan, seperti energi akan selalu tersedia dan tidak pernah habis, mudah didapat, tidak menghasilkan limbah yang membahayakan, turut mengurangi pencemaran lingkungan dan efek negatif lainnya.

Kelebihan ini menunjukkan betapa pentingnya pemanfaatan energi alternatif bagi kehidupan masyarakat. Tidak ketinggalan, PT Pertamina (Persero) melalui Corporate Social Responsibility (CSR), mendukung pengembangan energi alternatif bagi masyarakat khususnya pada dunia pendidikan dalam program “Pertamina Sobat Bumi”.

Pertamina mengoptimalisasi penggunaan energi alternatif di sekolah, meliputi implementasi penggunaan energi alternatif di sekolah, maupun pengembangan teknologi  mobil listrik.

Salah satu wujud peran aktif Pertamina dalam pengembangan program CSR yang berasaskan pada pengelolaan lingkungan dan pemanfaatan energi terbarukan yaitu memasang panel surya sejak 19 September 2014, di Laboratorium SMA Negeri 3 Yogyakarta. Panel surya ini sebagai penyerap energi matahari yang dijadikan sumber pembangkit listrik.

Selain optimalisasi penggunaan energi alternatif, bantuan solar vell ini diharapkan dapat menjadi energi alternatif pembangkit listrik tenaga surya yang layak menjadi energi alami terbarukan, hijau, bebas polusi dan ramah lingkungan.

-

“Melalui kegiatan ini diharapkan kedepannya akan ada suatu model pembelajaran tentang teknologi listrik surya yang saat ini tengah banyak dikembangkan baik dikalangan industri, masyarakat maupun pendidikan,” ujar Nursatyo Argo, selaku Corporate Secretary Pertamina. Bantuan ini diharapkan dapat menjadikan SMA 3 Yogyakarta sebagai pilot project pemanfaatan energi solar cell di sekolah serta mendukung green campus yang diterapkan di sekolah.

Sebagai upaya mendorong inovasi di bidang pembuatan mobil listrik, Pertamina juga menghibahkan enam mobil listrik yang merupakan prototype dari proyek yang dimulai Pertamina pada 2013 lalu, kepada enam perguruan tinggi di Indonesia yakni Universitas Indonesia (UI), Universitas Brawijaya Malang, Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Teknologi Surabaya (ITS), Universitas Gajahmada (UGM) serta Universitas Negeri Riau. Untuk membuat mobil tersebut Pertamina membutuhkan proses perakitan sekitar setahun.

Pada Kamis, 25 September 2014, Direktur Utama Pertamina Karena Agustiawan menyerahkan Mobil listrik untuk penelitian kepada Universitas Indonesia di halaman balairung UI yang diterima langsung oleh mahasiswa dari teknik mesin

Mobil listrik ini memiliki kemampuan jelajah hingga 100 km per jam dengan jarak tempuh 100 km untuk kembali dilakukan charge pada piranti batereinya.       

 “Diharapkan bantuan ini mampu mendorong kalangan kampus untuk melakukan inovasi di bidang mobil listrik. Pertamina mendorong bidang riset dan inovasi agar mahasiswa perguruan tinggi dapat menggembangkannya, ”jelas Karen. (adv)

-
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com