Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kelakuan Anak-anak Itu adalah Kesalahan Kita..."

Kompas.com - 13/10/2014, 16:34 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kasus kekerasan yang dilakukan sejumlah siswa sekolah dasar di Bukittinggi, Sumatera Barat, disebut harus menjadi pelajaran dan bahan renungan semua pihak. Kesalahan dan hukuman tak bisa semata ditimpakan kepada anak-anak itu maupun sekolahnya.

"Saya kaget dan terbelalak bisa ada vandalisme dan premanisme pada level anak SD seperti itu. Kasus ini membuat kita harus berpikir mendalam," kata Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah, di Kompleks Gedung Parlemen, Jakarta, Senin (13/10/2014).

Fahri menuturkan, kasus yang terjadi di Bukittinggi itu bukan sekadar masalah internal sekolah. Akan tetapi, masalahnya harus ditarik lebih luas dan perlu respons cepat dari pemerintah setempat, bahkan pemerintah pusat, jika diperlukan.

Sanksi

Saat ditanya perlunya sanksi kepada pelaku atau pihak sekolah, Wakil Sekjen PKS itu meminta terlebih dulu dilibatkan psikolog. Ia merasa kesalahan tak hanya dapat dibebankan kepada siswa pelaku atau pihak sekolah, tetapi harus menjadi tanggung jawab semua elemen masyarakat.

"Kelakuan anak-anak itu adalah kesalahan kita. Kita yang harus dihukum. Kalau saya jadi Pak Jokowi (presiden terpilih Joko Widodo), inilah waktu untuk menjabarkan revolusi mental," ujar Fahri.

Diberitakan sebelumnya, aksi kekerasan yang dilakukan sejumlah siswa anak sekolah dasar membuat heboh masyarakat. Peristiwa miris ini terjadi di Bukittinggi dan terungkap dari sebuah video yang diunggah ke Komunitas Vines Indonesia di Facebook.

Dalam video yang berdurasi 1 menit 53 detik tersebut terlihat beberapa siswa sekolah dasar memakai seragam lengkap merah dan putih sedang dalam kegiatan belajar mengajar. Namun, dari beberapa siswa tersebut, terutama yang berjenis kelamin laki-laki, terlihat sibuk memukuli siswi perempuan yang berada di sudut ruangan kelas.

Siswi perempuan itu juga tidak melawan saat teman-teman sekelasnya memukul, bahkan menendangnya dengan bertubi-tubi. Siswi perempuan yang menjadi korban pemukulan tersebut terlihat meringis kesakitan dan menangis di sudut ruangan, tanpa satu teman lain berusaha menolongnya.

Sementara itu, siswa laki-laki yang melakukan pemukulan dan menendang terlihat dengan bangga bergaya di depan kamera yang merekam aksi tidak pantas tersebut. Beberapa dari mereka bahkan ada yang mengacungkan jari tengah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com