Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/11/2014, 13:48 WIB
Latief

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah Anies Baswedan menyampaikan apresiasi tinggi kepada seluruh guru di Tanah Air yang telah mengemban tugas mulianya mengabdi dengan sepenuh hati. Anies mengucapkan terima kasih atas pengabdian para guru.

"Menjadi guru bukanlah pengorbanan. Menjadi guru adalah sebuah kehormatan. Ibu dan bapak guru telah memilih jalan terhormat, memilih hadir bersama anak-anak kita, bersama para pemilik masa depan Indonesia," ujar Anies dalam pidato sambutan Hari Guru Nasional yang akan disampaikan Selasa (25/11/2014) besok.

Anies mengatakan, para guru mewakili seluruh lapisan masyarakat Indonesia yang akan menyiapkan masa depan Indonesia. Guru mewakili seluruh bangsa hadir di kelas, di lapangan, yang bahkan sebagian harus mengabdi dengan fasilitas ala kadarnya demi mencerahkan dan membuat masa depan lebih baik untuk anak-anak bangsa.

"Saya ingin menggarisbawahi bahwa persiapan masa depan bangsa dan negara Indonesia ini dititipkan pada ibu dan bapak guru," katanya.

Anies menyadari, masih banyak tanggung-jawab pemerintah pada guru yang belum ditunaikan dengan tuntas. Dia mengakui bahwa bangsa ini belum menempatkan guru sebagaimana seharusnya.

"Guru memiliki peran amat mulia dan amat strategis. Saya percaya bahwa cara kita memperlakukan guru hari ini adalah cermin cara kita memperlakukan persiapan masa depan bangsa ini. Kita harus mengubah diri, kita harus meninggikan dan memuliakan guru," katanya.

Untuk itulah, lanjut Anies, pemerintah di semua level harus menempatkan guru dengan sebaik-baiknya dan menunaikan secara tuntas semua kewajibannya bagi guru. Pekerjaan rumah pemerintah di semua level masih banyak, mulai masalah status kepegawaian, kesejahteraan, serta hal-hal lainnya yang berhubungan dengan guru harus dituntaskan.

Namun demikian, menurut dia, di balik semua permasalahan itu, pendidikan harus tetap berjalan dengan baik. Di pundak para guru, pendidik dan tenaga kependidikan, ada wajah masa depan Indonesia. 

"Hari-hari di depan kelas tentu menyedot energi. Anak-anak yang menuntut perhatian. Tugas-tugas Guru yang menumpuk. Masih banyak ruang kelas yang tak memadai, fasilitas belajar yang ala kadarnya, atau suhu udara yang tidak selalu bersahabat, ibu dan bapak guru yang saya hormati, teruslah hadir membawa senyum; berbekal kerahiman, songsonglah anak-anak bangsa ini dengan kasih sayang; hadirlah dengan hati dan sepenuh hati," ujarnya.

Era korupsi

Anies mengatakan, potret Indonesia hari ini adalah potret hasil dunia pendidikan di masa lalu. Potret dunia pendidikan hari ini adalah potret Indonesia masa depan. Untuk itu, dia mengajak seluruh masyarakat untuk menjadikan rumah dan sekolah menjadi zona berkarakter mulia.

"Izinkan anak-anak kita merasakan rumah yang membawa nilai kejujuran. Izinkan anak-anak kita merasakan sekolah yang guru-gurunya adalah teladan. Biarkan anak-anak kita mengingat Kepala Sekolahnya dan seluruh Tenaga Kependidikan di sekolahnya sebagai figur-figur bersih dan terpuji karakternya," ujarnya.

Anies mengatakan, kelak anak-anak akan hidup di era baru. Mereka hidup di era yang korupsi sudah dianggap sebagai sesuatu yang basi, sesuatu bukan lagi kelaziman, dan tidak semata-mata dipandang sebagai persoalan pelanggaran hukum. Tetapi lebih dari itu, lanjut dia, korupsi menyangkut persoalan harkat dan martabat kemanusiaan.

Pada suatu saat, ketika anak-anak kita, murid-murid itu telah dewasa dan berkiprah di dalam masyarakat, mereka kelak bisa bertutur, "Saya belajar jujur, dan belajar integritas dari Guru".

Memang, lanjut Anies, karakter tidak cukup diajarkan melalui lisan dan tulisan. Karakter diajarkan melalui teladan. Oleh karena itu, dia berharap para guru menjadi figur-figur yang diteladani oleh murid-murid dan lingkungannya.

Anies mengataka, suatu saat kelak, ibu dan bapak guru dapat melakukan refleksi atas apa yang sudah dijalani sambil bersyukur bahwa di saat Indonesia sedang mengubah wajahnya menjadi lebih baik, lebih bersih, lebih jujur, lebih cerdas, lebih kreatif, dan lebih cerah, ibu dan bapak guru memegang peran penting. Kelak ibu dan bapak dapat berkata, "Saya disana, saya terlibat. Sekecil apapun saya ikut mendidik generasi lebih baik. Saya ikut melahirkan generasi baru dan ikut berkontribusi membuat wajah Indonesia yang lebih cemerlang, dan membanggakan".

"Selamat meneruskan pengabdian mulia, selamat menginspirasi, dan Selamat Hari Guru," ujarnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com