ASEAN dan Koalisi Masyarakat Sipil Luncurkan Inisiatif Sekolah Aman

Kompas.com - 24/11/2014, 14:36 WIB
Erlangga Djumena

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
-  ASEAN dan sejumlah lembaga swadaya masyarakat  (LSM) internasional, Senin (24/11/2014),  meluncurkan Inisiatif Sekolah Aman ASEAN (ASSI) Fase II. Inisiatif ini mempromosikan kemitraan strategis untuk memperkuat kerja sama di antara negara-negara ASEAN untuk meningkatkan Sekolah Aman di kawasan ASEAN.  

“Partisipasi negara-negara ASEAN dalam peluncuran ASSI Fase II menegaskan tekad kesungguhan kami untuk terus membangun sekolah yang lebih aman dan membuat anak-anak semakin tangguh dalam menghadapi bencana," ungkap Col (RTD) Pengiran Dato Paduka Haji Rosli Bin Pengiran Haji Chuchu, Direktur Pusat Penanganan Bencana Nasional (NDMC), Brunei Darussalam, yang menjadi Ketua Komite ASEAN bidang Manajemen Bencana (ADCM), dalam siaran pers yang diterima Kompas.com.

Hal ini, sebut Rosli, mengingat bencana angin topan, gempa bumi, banjir menerpa kawasan Asia Tenggara, maka kerjasama regional dalam membangun sekolah aman menjadi keharusan. "Perlu adanya upaya bersama ditingkat regional untuk menjamin pendidikan yang aman karena jutaan anak di Asia Tenggara hidup dan belajar di daerah-daerah rawan bencana,” tambah dia.

Implementasi dari  Inisiatif Sekolah Aman ASEAN ini akan melibatkan Kementerian Pendidikan, serta Badan Penanggulangan Bencana di setiap negara ASEAN di tingkat pemerintah.

Implementasi ASSI akan didukung sejumlah organisasi kemanusiaan seperti Mercy Malaysia, Plan International, Save the Children, World Vision dan Mercy, yang memiliki pengalaman dalam upaya pengurangan risiko bencana, baik di level nasional maupun lokal.

Olle Castell, Regional Disaster Risk Manager, Plan International, menyebutkan, Asia Tenggara merupakan kawasan yang paling rentan terhadap bencana, di mana lebih dari 100 juta anak tinggal dan bersekolah di daerah rawan bencana seperti gempa bumi, banjir, angin topan dan kebakaran. Dalam lima tahun terakhir, tercatat  14,500 sekolah di kawasan ASEAN mengalami kerusakan (rusak ringan hingga rusak parah) akibat bencana alam.

“Karena itu, perlu ada upaya ekstra untuk memperkuat pelayanan pendidikan yang lebih siap dan tahan terhadap risiko bencana. Workshop ASSI ini sendiri menjadi ajang pembelajaran dan berbagi pengalaman diantara para pelaku utama yang berkecimpung dalam pengurangan risiko bencana (PRB) dan pendidikan untuk menginformasikan pengembangkan Kerangka Kerja Sekolah Aman ASEAN,” ujarnya,

Inisiatif ASSI ini didanai oleh Komisi Eropa (ECHO) dan Australian Aid, dan berlangsung dari 2014 hingga 2016.

"Strategi ini akan mendorong pemberdayaan masing-masing negara ASEAN, pembelajaran bersama dan peningkatan kontribusi bagi agenda ASEAN dan prioritas-prioritas PRB,” sebut Edward Turvill, Koordinator Pengurangan Risiko Bencana Regional (ECHO Asia/Pasifik).

Momentum peluncuran Inisiatif Sekolah Aman ASEAN ini dinilai pas, karena berdekatan dengan peringatan satu tahun Topan Haiyan, serta 10 tahun Tsunami Samudera Hindia. Kedua bencana itu menimbulkan kerusakan yang luar biasa di Asia Tenggara.

Saat ini negara-negara anggota ASEAN telah berkomitmen guna memastikan bahwa anak-anak berikut staf pengajar di sekolah memiliki fasilitas belajar-mengajar yang lebih aman, serta mendapatkan pelatihan dan keterampilan dalam pengurangan risiko bencana

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau