JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menyatakan bahwa pengetahuan dan sikap waspada bencana harus masuk dalam sistem pendidikan di sekolah. Ini perlu dilakukan untuk meningkatkan kesiapsiagaan sejak dini.
"Kemensos telah menggagas penerapan pengetahuan dan sikap waspada bencana ke dalam sistem pendidikan sekolah," kata Khofifah di Jakarta, Rabu (17/12/2014).
Selain itu, menurutnya, kesiapsiagaan juga bisa ditingkatkan dengan memelihara adat dan tradisi masyarakat setempat. Misalnya, pengetahuan menghadapi "smong" atau istilah lokal untuk menyebut tsunami di Pulau Simeuleu, Aceh, yang telah menyelamatkan warganya saat tsunami.
"Tradisi masyarakat setempat, dengan istilah yang berbeda banyak dimiliki di berbagai suku bangsa di Indonesia," ujarnya.
Pada sistem budaya dan kearifan lokal yang ada, menurut Mensos, perlu diberdayakan. Ini untuk melatih sikap warga agar "bersahabat dengan bencana", sigap mengantisipasi dan menghadapi bencana.
Khofifah mengatakan, sebagai negara yang rawan terhadap bencana alam, Indonesia membutuhkan mitigasi dan antisipasi guna menghadapi bencana menjadi sebuah keniscayaan. Perubahan alam yang sangat besar berujung pada kerentanan kontur tanah dan perubahan cuaca yang cenderung ekstrim. Maka dibutuhkan kearifan lokal memperlakukan alam menjadi syarat memenuhi kebutuhan manusia.
"Perubahan alam tidak dapat ditolak, tapi manusia harus bisa berbuat arif terhadap alam untuk memenuhi kebutuhan hidupnya," kata Khofifah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.