Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru Didorong Kembangkan Kemampuan Siswa Berkreasi

Kompas.com - 26/02/2015, 14:33 WIB
Kontributor Makassar, Hendra Cipto

Penulis


MAKASSAR, KOMPAS.com
- Untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, sebanyak 160 pendidik dari tujuh provinsi di Indonesia dilatih di Makassar. Pelatihan ini digelar selama tiga hari oleh Usaid Prioritas di Hotel Grand Clarion, Makassar mulai Kamis (26/2/2015).

Pelatihan ini pun merupakan lanjutan program peningkatan mutu sekolah dalam mengimplementasikan praktik yang baik dalam pembelajaran dan manajemen berbasis sekolah (MBS).

Adapun peserta pelatihan merupakan pendidik yang bakal menjadi fasilitator untuk mengikuti pelatihan tingkat nasional III SMP/MTs. 160 pendidik berasal dari tujuh provinsi mitra, yaitu Aceh, Sumatra Utara, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Sulawesi Selatan.

Setelah mendapat pelatihan, 160 fasilitator ini selanjutnya akan menerapkan hasil pelatihan dan melatih di provinsinya masing-masing dalam mengembangkan sekolah bermutu.

"Dari awal pelatihan, peserta yang terdiri dari guru, kepala sekolah, pengawas, dan para dosen diberi kesempatan untuk mengkaji ulang hasil penerapan pelatihan I dan II. Mereka berdiskusi dan berbagi keberhasilan dan hambatan dalam mengimplementasikan pembelajaran kontekstual, pendekatan sainstifik, lembar kerja yang mendorong siswa berpikir tingkat tinggi, hasil karya siswa dalam pembelajaran, program budaya baca, dan manajemen sekolah yang mendukung keberhasilan pembelajaran," kata Spesialis Pelatihan Guru SMP/MTs USAID PRIORITAS, Ujang Sukandi di sela-sela kegiatan.

Pada pelatihan pembelajaran, lanjut Ujang, peserta dilatih untuk lebih banyak mempraktikkan informasi dalam pembelajaran IPA, IPS, dan Bahasa Indonesia, membaca ekstensif dalam pembelajaran bahasa Inggris atau membaca banyak bacaan yang mudah dan menyenangkan untuk meningkatkan kelancaran dalam membaca dalam bahasa Inggris, serta pembelajaran matematika dalam kehidupan.

"Kami memberi contoh langsung penerapan metode proyek dalam pembelajaran matematika. Salah satu contohnya, peserta merencanakan proyek pesta perpisahan di sekolah yang di dalamnya mereka menerapkan berbagai konsep matematika dalam kehidupan. Cari ini melatih siswa berpikir logis dan terbiasa memecahkan masalah dalam pembelarajan yang dekat dengan kehidupannya. Untuk rujukan kurikulumnya dapat menggunakan KTSP ataupun kurikulum 2013," ujar Ujang.

Untuk dapat melakukan penilaian yang efektif, peserta juga dilatih melakukan penilaian otentik dan dokumen portfolio sebagai kumpulan hasil belajar untuk memperlihatkan perkembangan hasil belajaran siswa. Guru akan menjadi lebih komprehensif dalam menilai kemampuan belajar yang sudah dan belum dikuasai siswa.

"Semua hasil pelatihan tersebut akan diimplementasikan dalam praktik mengajar 4 x 40 menit di sekolah," tambah Ujang.

Sementara pada materi MBS, peserta dilatih untuk membuat sekolah mengembangkan keprofesionalan guru secara berkelanjutan. Pelatihan MBS juga terus menguatkan program budaya baca yang saat ini sudah berkembang di sekolah dan madrasah.

"Mutu sekolah sangat tergantung dari kualitas guru. Oleh sebab itu supaya sekolah berkualitas dari segi pembelajaran, tidak ada cara lain selain sekolah harus mengembangkan keprofesionalan guru secara terus-menerus,” tutur Spesialis Pengembangan Sekolah secara
Menyeluruh Usaid Prioritas, Handoko Widagdo.

Menurut Handoko, peran kepala sekolah, pengawas, guru, dan komite sekolah untuk meningkatkan mutu pembelajaran juga menjadi bagian penting yang kami fasilitasi.

"Misalnya, mempraktikkan supervisi informal dan supervisi klinis untuk peniliaian kinerja guru (PKG) dan memanfaatkan hasil PKG untuk mengembangkan profesionalisme guru," paparnya.

Menanggapi pelatihan ini, salah satu peserta, Jasri Djangi yang merupakan dosen Kimia Universitas Negeri Makassar (UNM) ini berharap pelatihan bisa membuat para pendidik mampu merumuskan Lembar Kerja siswa yang mendorong siswa lebih kreatif.

"Karena modul ini lebih berfokus pada pengembangan kemampuan siswa berkreasi, guru dituntut lebih baik lagi dalam merancang lembar kerja siswa,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com