Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UGM Bantu Kemendesa Atasi Persoalan Desa

Kompas.com - 06/03/2015, 19:46 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Desa, Pembangunan Desa Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendesa) menjalin kerja sama dengan Universtas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Kerja sama dilakukan dalam rangka pembangunan desa pasca-penetapan Undang-undang (UU) Desa Nomor 6 Tahun 2014.

Penandatanganan nota kesepahaman dilakukan oleh Menteri Desa, PDT, dan Transmigrasi, Marwan Jafar bersama dengan Rektor UGM, Dwikorita Karnawati di Balai Senat UGM, Jumat (6/3/2015). Hadir pula perwakilan lurah dan pemerintah desa se-DIY.

Marwan mengungkapkan, UU Desa merupakan titik awal pemberdayaan desa. Karenanya pemikiran kampus, termasuk UGM sangat diperlukan untuk membangun desa.

"Pemikiran kampus akan membuat pembangunan desa akan lebih genuine dan tidak sekedar proyek," ujar Marwan dalam keterangan yang dterima Kompas.com.

Politisi PKB tersebut mengakui pihaknya masih merasa dilematis untuk mengembangkan pembangunan dimulai dari desa atau sebaliknya dari kota. Kalau berkaca dari pengalaman di Tiongkok, pemerintahan negara tersebut mendorong pembangunan dari desa ke kota. Hal itu dilakukan agar lahan di desa utuh dan tidak digunakan untuk pembangunan infrastruktur yang merusak lingkungan.

Namun kebijakan serupa tidak bisa serta merta dilakukan di Indonesia. Sebab urbanisasi masyarakat dari desa ke kota seringkali justru menambah kompleksitas permasalahan di kota.

"Karena itu kami meminta pemikiran yang dilahirkan dari kampus agar pengaplikasian UU Desa tidak membuat masalah jadi kompleks namun kampus seperti UGM dapat memberikan solusi yang kongkrit," tandasnya.

Sementara Dwikorita mengungkapkan, UGM mengharamkan penelitian yang hanya menghasilkan jurnal. Hasil penelitian yang dilakukan peniliti harus terhilirkan ke masyarakat.

"UGM melakukan mapping persoalan pembangunan desa. Yang diperlukan adalah kedaulatan pangan, energi, kesehatan, manufaktur, dan kemanusiaan," jelasnya.

Program yang dikembangkan UGM itu, lanjut rektor, diharapkan dapat mengurangi jumlah desa tertinggal. Sehingga keadilan sosial, kemandirian dan kesejahteraan masyarakat desa dapat meningkat.

Saat ini jumlah desa tertinggal mencapai 23.452 desa dan desa berkembang 61.134 desa. Sedangkan desa mandiri hanya berjumlah 4.382 desa.

"Melalui program tridharma perguruan tinggi dan pusat penelitian, UGM berupaya mempromosikan program pembangunan desa," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com