"Kampus yang ideal di ibu kota itu harus kosmopolitan, dapat memberikan suasana nyaman bagi anak-anak itu agar mereka bisa belajar sedekat mungkin dengan rumahnya. Akses internet juga harus baik karena semua orang di ibu kota saat ini menghadapi masalah kelambanan teknologi," katanya.
Saat ditemui Kamis (9/4/2015) lalu, Rhenald juga mengkritik mahalnya biaya pendidikan di kampus-kampus yang ada di Jakarta. Saat ini untuk menikmati layanan kampus yang lengkap, mau tak mau mahasiswa harus merogoh kocek yang tidak sedikit, yaitu masuk universitas menengah atas.
Hal ini dikhawatirkan menimbulkan ketimpangan sosial. Padahal menurutnya, biaya tersebut bisa ditekan agar semua kalangan bisa belajar di kampus yang ada di pusat kota.
"Sayangnya, kampus di Jakarta terlalu menjual gaya hidup karena dikembangkan oleh mereka yang mentalnya raja tanah atau properti. Jadi salah satu tujuan mereka bikin kampus itu adalah meningkatkan harga tanah dan apartemen dan superblok di sekitarnya," papar Rhenald.